Untuk Bikin TPA Baru; DLH Kabupaten Semarang dan Warga Berkunjung ke TPA Pati

Dengan diantar pedtugas dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, rombongan perwakilan warga daru beberapa desa di Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Kamis (11/4) tadi siang berkunjung ke TPA Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati. Mereka menyempatkan melihat proses penataan kawasan ”Kampus Kehidupan” Forum Wartawan Pati (FWP) di kompleks TPA tersebut.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  PATI – Rombongan kelompok warga beberapa desa di Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Kamis (11/4) tadi siang oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten setempat diajak berkunjung ke Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati. Hal tersebut berkait dengan rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang, untuk membangun TPA baru.
Lokasinya di Kecamatan Pabelan, sehingga perwakilan beberapa warga yang terdekat dengan calon lokasi TPA tersebut diajak melihat secara langsung bagaiamana kondisi sebenarnya TPA Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati tersebut. Sehingga gambaran dan anggapan bahwa kondisi lingkungan itu kumuh dan bertebar bahu tak sedap busuknya sampah, ternyata tidak ditemukan di tempat ini.
Karena itu kelompok warga, termasuk ibu-ibu dan kalangan muda begitu antusias sejak memasuki lingkungan kawasan tersebut, dan saat mendapat penjelasan dari penanggung jawab pengelolaan TPA yang bersangkutan, Sukiman dari Bidang Kebersihan dan Pertamanan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabuoaten Pati. Selesai menerima penjelasan seputar kondisi TPA Pati yang sudah menggunakan model ”Sanitary Landfill”, mereka pun diqjak keliling ke kawasan lingkungan TPA itu.
Salah satu di antaranya, mereka pun menyempatkan diri berhenti dan menanyakan kegiatan di lingkungan ”Kampus Kehidupan” Forum Wartawan Pati (FWP). Saat ini di lokasi itu tengah berlangsung upaya penataan lingkungan tempat Wisata Edukasi Anak (WEA) yang sudah satu tahun lebih digagas oleh forum itu.
Sebagai penanggung jawab penataan lingkungan ini, adalah Wawan bersama istrinya Ratna ”Bathok.” Rupanya, kata Wawan, ada salah satu pemuda di antara rombongan tersebut yang tertarik dengan konsep yang digagas FWP, karena tahap akhir dari semua proses yang dilakukan muaranya nanti tak lain di lokasi yang merupakan kawasan lahan milik pemerintah kabupaten (pemkab) setempat ini bisa difasilitasi dengan berdirinya Lembaga Pendidikan dan Pelatihan bagi anak-anak.
Dengan demikian, maka hal utama yang harus dirumuskan lebih awal adalah bagaimana upaya memberikan daya tarik bagi anak saat berkunjung di tempat ini. Karena itu, uopaya menatanya dengan menanam tumbuhan yang sudah asing bagi mereka harus dilakukan, termasuk penanaman pohon sebagai upaya memperkaya oksigen di lingkungan ini.
Tidak hanya itu, arena bermain sambil belajar juga akan diperkenalkan seperti tata cara bercocok tanam, termasuk menanam padi juga akan difasilutasi. Selebihnya ada pula lokasi untuk kolam adu ketangkasan menangkap ikan untuk ikannya kini tengah dibudiyakan juga di lokasi kawasan tersebut, termasuk juga mengenal tata cara beternak kambing.
Selebihnya akan diperkenalkan pula satwa, swelain satwa yang sudah dipelihara dan dikoleksi oleh pihak pengelola TPA. ”Ternyata dalam sehari ini kami mendapatkan banyak kunjungan, ada rombongan TK/PAUD dari Pucakwangi, mahasiswa IAIN Kudus, dan rombongan lain yang memanfaatkan fasilitas spot selfie yang kami sediakan,”imbuh Wawan.(sn)

About Post Author

Redaksi Samin News

Seputar Informasi Masyarakat Independen
Previous post Satu Rekanan Peserta Lelang Revitalisasi Alun-alun Pati yang Digugurkan Mengajukan Sanggahan
Next post Penyanggah Lelang Proyek Revitalisasi Alun-alun Tambah Satu Rekanan
Social profiles