
SAMIN-NEWS.com,PATI – Desa Sukolilo disulap menjadi lautan manusia dalam puncak perayaan Meron berupa Ulan-Ulan Night Carnival, Jumat (5/9/2025). Kegiatan ini menjadi magnet utama bagi pengunjung dari berbagai daerah, seperti Grobogan, Blora, Rembang, hingga Kudus, yang sengaja datang untuk menyaksikan atraksi khas Sukolilo.
Ulan-Ulan merupakan pertunjukan unik menyerupai barongsai naga yang diarak keliling jalan, menciptakan suasana megah dan penuh warna. Tahun ini, sebanyak 6 kontestan menampilkan atraksi mereka di sepanjang Jalan Raya Sukolilo yang ditutup total sejak sore hari.
“Walaupun hanya 6 kontestan, pengunjung malam ini justru jauh lebih ramai. Jalanan kanan-kiri padat,” kata Shoban Rahman, Ketua Panitia Meron 2025.
“Jumat malam puncak keramaian ada Festival Ulan-Ulan. Tradisi di Meron Sukolilo yang menampilkan seperti ular, makanya namanya Ulan-Ulan,” sambungnya.
Menurutnya, Ulan-Ulan menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Meron yang selalu ditunggu masyarakat setiap tahunnya.
Kegiatan ini mendapat pengawalan ketat dari berbagai unsur keamanan, termasuk TNI, Polri, Linmas, dan Banser untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan pengunjung. Panitia juga melakukan pelacakan titik-titik keramaian guna memastikan acara berjalan lancar.
Sebagai bagian dari perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ulan-Ulan Night Carnival menunjukkan bagaimana unsur religi dan seni budaya dapat berpadu dalam sebuah perayaan yang tetap mengakar pada tradisi lokal. Masyarakat dari berbagai usia pun larut dalam kemeriahan hingga larut malam.
Keesokan harinya, Sabtu, 6 September 2025, Meron ditutup dengan Gebyar Sultan Agung dan Upacara Adat Meron Sukolilo, yang menghadirkan simbol gunungan berisi makanan.
Msyarakat, dia menambahkan percaya siapa yang berhasil mengambil makanan tersebut akan mendapat berkah dan kemudahan rezeki. Tradisi ini pun menjadi warisan budaya berharga yang kini telah diakui secara nasional.