
SAMIN-NEWS.com,PATI – Bupati Pati Sudewo menepis sikap yang ia ambil menaikan Pajak Bumi Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dinilai kejam. Karena penyesuaian itu untuk pembangunan di daerah.
Pihaknya menegaskan bahwa penyesuaian PBB itu sesuai dengan ketentuan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 tahun 2024. Hal ini menjadi acuan payung hukumnya. Kemudian sudah 14 tahun PBB tidak ada penyesuaian.
Sudewo menjelaskan anggaran PBB digunakan untuk pembangunan daerah. Seperti pembangunan infrastruktur jalan, penanganan bencana banjir dan kekeringan hingga pembenahan RSUD Soewondo. Hal itu membutuhkan anggaran.
Sebaliknya yang kejam adalah pemimpin yang membiarkan jalan rusak tidak segera ditangani, banjir tidak diatasi, rumah sakit bobrok tidak dibenahi.
“Yang banjir dibiarkan tidak ditangani, itu adalah kejam terhadap rakyat. Rumah sakit dijadikan bancaan, dijadikan sapi perahan, bobrok alat kesehatannya rusak sampai plafonnya jebol dimana-mana, pengap, petugas judes dibiarkan itu namanya mencekik rakyat, menindas rakyat,” ungkapnya.
“Jadi saya tidak kejam justru membela masyarakat. Tapi memang pembangunan itu harus gotong royong antara pemerintah dengan masyarakat. Banyak contohnya kok, presiden menaikkan bbm, mengurangi subsidi bbm, duit itu bisa digunakan untuk pembangunan jalan, pembangunan irigasi dan lainnya,” imbuhnya.
Dirinya menegaskan bahwa kebijakan yang ia ambil telah sesuai dengan konsep pembangunan yang benar serta mempunyai payung hukum jelas sesuai peraturan daerah.
Lebih lanjut pihaknya juga menyoroti santernya informasi di media sosial. Ada oknum yang memang sengaja menggoreng untuk kepentingan tertentu.
“Kalau di medsos itu kan ada yang menggoreng, wahh bupati menindas rakyat, terus menindas bagaimana? Hanya sekian ratus ribu atau sekian puluh ribu sekali dalam setahun untuk pembangun. Yang menindas itu jalan rusak dibiarkan bertahun-tahun. Itu adalah pemimpin yang menindas rakyat. Banjir dibiarkan tidak ditangani, itu pemimpin menindas rakyat. RS Soewondo dibiarkan rusak, jual beli jabatan itu yang menindas rakyat,” tutupnya.