
SAMIN-NEWS.com,PATI – Banjir dan kekeringan menjadi bencana tahunan di Kabupaten Pati. Saat musim hujan sejumlah wilayah terendam banjir. Sedangkan di sisi lain mengalami kekeringan saat musim kemarau.
Penanganan bencana tersebut masuk dalam prioritas pembangunan daerah. Hal itu diketahui saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD 2025-2030 dan RKPD 2026 Kabupaten Pati, Kamis (22/5/2025).
Sudewo mengatakan penanganan banjir dan kekeringan akan ditangani pemerintah daerah Kabupaten Pati secara detail dan bertahap supaya banjir tidak terjadi lagi.
“Lalu untuk menangani banjir supaya tidak meluas, banjir tidak terjadi lagi, lalu menangani kekeringan. Secara bertahap, pelan, sabar, telaten secara detail akan kami tangani,” katanya usai kegiatan di depan awak media.
Ia menyebut banjir yang terjadi di Kabupaten Pati akibat pendangkalan sungai. Sehingga sungai tak mampu menampung tingginya debit air dan meluap ke pemukiman warga.
Namun demikian, upaya tersebut menurutnya Pemkab Pati membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Guna melakukan normalisasi atau pengerukan sungai membutuhkan biaya.
“Contoh banjir kan terjadi di mana-mana akibat dari pendangkalan sungai yang terlalu lama tidak dilakukan pengerukan, tidak dilakukan normalisasi. Itu harus kita keruk kita tangani. Itu butuh biaya yang tidak sedikit. Mengatasi banjir mengatasi kekeringan butuh biaya yang tidak sedikit. Penanganan infrastruktur butuh biaya tidak sedikit,” ujarnya.
Selain itu, berbagai sektor juga masuk dalam prioritas pembangunan daerah. Di antaranya pembangunan infrastruktur jalan, perbaikan RSUD Soewondo, bidang pendidikan, pertanian hingga perikanan.
“Itu dalam RPJMD, kami 2025-2030 semua sektor terintegrasi komprehensif kemudian sinergis antar institusi disitulah kita bisa berjalan RPJMD ini dalam mewujudkan visi misi kami masyarakat adil dan makmur yang didukung sdm unggul,” tandasnya.