Sebelum Bahas Raperda APBD Tahun 2019 Semua Komisi DPRD Pati Lakukan Studi Banding

Komisi B DPRD Pat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait  di jajaran pemkab setempat, hari ini tengah berkunjung di Kabupaten Kuburaya, Kalimantan Barat (Kalbar). (Foto:Sn/adv-dok)


SAMIN-NEWS.COM  PATI-Sebelum membahas rencana peraturan daerah (Raperda) APBD Ka bupaten Pati Tahun Anggaran (TA) 2019 yang mulai dijadwalkan mulai Kamis (11/10) dan Sabtu (13/10) pekan ini, seluruh Komisi di DPRD setempat melakukan studi banding ke daerah lain. Paling jauh adalah Komisi B, karena harus menuju ke Kalimantan Barat (Kalbar).
Bahkan hari ini, komisi yang bersangkutan sudah berkunjung ke Kabupaten Kuburaya, dan dilanjutkan besok pagi, Selasa (9/10) Kabupaten Pontianak juga di wilayah

 Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Sedangkan untuk Komisi A, hari ini juga kunjungan kerja ke luar Jawa, tepatnya di Kabupaten Belitung Timur, Riau Kepuauan yang diikuti pula oleh Badan Kehormatan (BK), serta OPD terkait.

Sementara itu, Komisi C ke Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) tapi tidak menyertakan OPD dari dinas/instansi terkait.Untuk Komisi D ke Desa Doudo, Kecamatan Panceng, Gresik, Jawa Timur yang diikuti Dinas Pemberdayaan Masyarakat (Dispermades), dan BP SPAMS Kabupaten Pati karena materi yang ingin didapatkan berkait dengan penyediaan air bersih, dan program Pansimas.

Selebihnya untuk lokus di PPMU Provinsi Jawa Timur dan BP SPAMS Qurnia Gresik, dan untuk Komisi A yang berkunjung ke Kabupaten Belitung Timur menyangkut kode etik, peran lembaga etik, dan pelaku etik pejabat publik. Karena itu OPD yang mengikuti selain Asisten I Sekda juga Kabag Pemerintahan, Hukum, dan Kabag Umum Setda.

Materinya selain penggunaan dana desa (DD) dan bantuan lainnya dapemerintah pusat, provinsi, dan kabuputen. Target mengenai Raperda yang masuk dalam Propemperda dalam tahun berjalan juga hubungan dan koordinasi antara pemkab dan DPRD dalam pembahasan APBD.

Untuk Komisi B sasaran materi yang ingin didapat dari studi banding tersebut, yaitu peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) berkait dengan garis besar Kabupaten Kuburaya dengan luasan yang lebih sempit tapi mempunyai PAD lebih tinggi. Bahkan dari yang ditargetkan  sebesar 342 persen, realisasinya justru bisa mencapai 380 persen.

Hal tersebut karena kabupaten itu  mempunyai bandara internasional, supermarket hypeermart, dan pajak khusus bukan perumahan yang semua itu ikut membuka pintu peningkatan PAD. Di antaranya pajak restoran, pajak reklame, pajak hiburan, dan retribusi parkir.

Sedangkan Komisi C yang berkunjung ke Kabupaten Bogor, materinya menyangkut penataan perumahan dan permukiman terkait dengan programkegatan Disperkim dalam rangka studi tentang penataan Rumkin yang anggarannya akan dicermati bulan ini. Rombongan komisi ini diterima Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Bogor, Sujana.(sn/adv) 

About Post Author

Redaksi Samin News

Seputar Informasi Masyarakat Independen
Previous post Persiapkan Lubang Tanam untuk GOTAP
Next post Lampu Penerangan Ruas Jalan di Pati Ditambah 377 Titik
Social profiles