Polisi Evakuasi Jenazah ABK di Juwana 

SAMIN-NEWS.com,PATI – Respons cepat kembali ditunjukkan jajaran Polresta Pati setelah menerima laporan darurat melalui Call Center 110. Seorang anak buah kapal (ABK) KM Kusuma Mekar Jaya 01 GT. 96, Hamdi Sopian (47), meninggal dunia saat kapal tengah melaut di perairan Selat Makassar. Jenazah berhasil dievakuasi Tim Satpolairud Polresta Pati pada Senin (1/12) sore setelah kapal pengangkut ikan yang membawa jenazah merapat di Pelabuhan Perikanan Juwana.

 

“Begitu mendapat informasi, kami langsung gerak cepat melakukan penjemputan jenazah,” ujar KA SPKT Polresta Pati, IPDA Sismiyarto mewakili Kapolresta Pati.

 

Peristiwa nahas itu terjadi pada Kamis (27/11) sekitar pukul 14.30 WITA. Saat para ABK sedang membalik jaring, korban tiba-tiba mengeluh sesak napas dan menghentikan aktivitas. Meski sudah beristirahat dan mandi, kondisinya tidak membaik hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 15.00 WITA. Keterangan para saksi menjadi dasar penyusunan kronologi awal kejadian.

 

Jenazah kemudian dititipkan ke KM Surya Sinar Abadi 04 GT. 93 untuk dibawa menuju Juwana. Kapal tiba di muara Juwana pada Senin (1/12) sekitar pukul 15.00 WIB. Tim Satpolairud yang dipimpin Kanit Patroli IPDA Sunardi bersama Pamapta dan Tim INAFIS langsung melakukan evakuasi menggunakan perahu karet di tengah padatnya lalu lintas kapal.

 

“Medan air cukup padat aktivitas kapal, namun evakuasi tetap berjalan lancar,” imbuh IPDA Sismiyarto.

 

Setibanya di dermaga TPI Unit II Juwana, Tim INAFIS bersama tenaga medis Puskesmas Juwana langsung melakukan pemeriksaan. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

 

“Ini menjadi poin penting bahwa tidak ada unsur penganiayaan ataupun tindak pidana,” tegasnya.

 

Pemeriksaan identitas juga menunjukkan kecocokan data melalui gelang tangan kiri dan tato pada lengan korban. Tubuh korban yang kaku dan bersuhu dingin akibat penyimpanan es turut memperkuat analisis forensik. Keluarga korban yang datang langsung ke TPI menerima kejadian sebagai musibah dan menolak autopsi dengan disertai surat pernyataan resmi.

 

“Kami menghormati keputusan keluarga, termasuk informasi bahwa korban memiliki riwayat darah tinggi,” ujar IPDA Sismiyarto.

 

Setelah seluruh prosedur selesai, jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Proses evakuasi berjalan aman dan sesuai standar.

 

Di akhir penyampaiannya, IPDA Sismiyarto kembali mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan Call Center 110 dalam keadaan darurat.

 

“Manfaatkan layanan Call Center 110 sebagai sarana pelaporan cepat dan gratis selama 24 jam… dan mohon tidak melakukan panggilan iseng agar layanan tetap optimal bagi warga yang membutuhkan pertolongan sesungguhnya,” tutupnya.

Previous post Nelayan Dukuhseti Tewas Terseret Ombak, Cuaca Tak Stabil Diduga Jadi Pemicu
Next post Kebakaran Besar Landa Pabrik Kacang Dua Kelinci

Tinggalkan Balasan

Social profiles