Sampah Medis Covid-19 Tiap Hari Menuju ke Lingkungan TPA

Kantong plastik ukuran besar dan kecil yang dibuang di dua lubang dangkal di lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, adalah sampah dari medis Covid-19.

SAMIN-NEWS.com, PATI – Di kawasan lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, di Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, selain terdapat satu makam seorang perempuan dari luar Jawa yang meninggal karena positif terpapar Covid-19 sekitar April 2020 juga terdapat dua lubang dangkal. Lubang yang saling berdekataj tersebut, selama ini menjadi tempat pembuangan kantong-kantong plastik berukuran besar maupun kecil.

Lokasinya sekitar 50 meter berseberangan dengan lubang ”Sanitary Landfill” yang sehari-hari untuk membuag sampah umum. Sedangkan dua lubang dangkal yag saling bersebelahan, di sisi timur jalan tak jauh atau di lokasi bawah makam satu-satunya jenazah Covid-19, tiap hari atau tepatnya tiap sore hari sekitar pukul 16.00 oleh petugas, digunakan  untuk membuang sampah medis dari proses penanganan Covid-19.

Dari patauan dan keterangan yang dihimpun  ”Samin News” di lokasi tersebut, selain kantong plastik berkuran besar terdapa jugat sampah medis yang dibuang tanpa dimasukkan kantong kemasan. Yakni, ada juga bantal yang mungkin milik pasien yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit tapi orang tersebut sudah meninggal, sehingga bantalnya yang digunakan saat dirawat tertinggal.

Terlepas dari hal itu, untuk pembuangan sampah medis khusus Covid-19 ini banyak pemulung yang setiap hari mengambil sampah di lubang ”Sanitary Landfill” sudah memahami. Dengan demikian, tidak ada di antara mereka yang mendekat maupun mencoba membuka kemasan kantong plastik isi sampah medis tersebut.

Hal tersebut dibenarkan oleh salah seorang di antara mereka yang terhitung berusia muda, Sukro (40) dibanding pemulung lainnya yang rata-rata sudah berusia di atas 50 tahun lebih. Dengan demikian, meskipun jarak tempat buangan kemasan sampah medis itu tidak terlalu jauh dengan tempat untuk memugut sampah umum sehari-hari, tidak ada satu pun pemulung yang mencoba mendekat.

Akan tetapi, lanjutnya, untuk menjaga agar sampah medis penanganan Covid-19 bisa diblokir dan tidak berdampak pada pemulung seharusnya dalam waktu satu minggu sekali langsung ditutup dengan lapisan tanah. ”Sebab, sampah medis dalam kantong plastik itu tiap hari sudah terkena panas matahari, sehingga selesai itu kemudian ditutup baru kemudian di atasnya, untuk membuang lagi sampah medis yang baru,” imbuhnya.

About Post Author

Alm. Alman Eko Darmo

Pemimpin Redaksi Samin News
Previous post Pelonggaran PPKM di Jepara, Lampu Jalan Mulai Dinyalakan
Next post Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Satpas SIM Satlantas Polres Pati Capai 92 Persen
Social profiles