SAMIN-NEWS.com, PATI – Kendati tingkat kesadarannya untuk menanam pohon, mesikipun baru pada upaya menanam pohon di lingkungan rumah tempat tinggalnya, tapi hal tersebut justru harus lebih ditingkatkan. Bahkan pola itu belum lama ini dilakukan pula oleh Wanita Katolik dari Gereja Santo Yusuf Pati, di Desa Larangan, Kecamatan Tambakromo.
Karena itu, papar pihak Manajemen PT Media Pustaka, Sigit Pamungkas, ketika pihaknya harus melaksanakan penanaman pohon di pinggir jalan menuju objek Wisata Goa Pancur, du Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen, memang membawa sejumlah bibit pohon buah-buah. Hanya sayangnya, bibit pohon itu belum tumbuh maksimal, sehingga belum begitu menarik untuk ditanam sehingga masih membutuhkan waktu di tempat pembibitan antara 2-3 bulan lagi.
Kendati demikian, warga tetap begitu minat untuk bisa ikut menanam bibit pohon tersebut sehingga pihaknya pun mempersilakan mereka untuk memilih, karena masing-masing ada bibit pohon buah jambu biji, juga ada petai dan juga rambutan. ”Karena warga sangat berminat untuk menanam bibit pohon buah-buahan itu tetap diambil,”ujarnya.
Dengan demikian, lanjutnya, bahwa warga di kawasan Pegunungan Kendeng utara, sudah sadar untuk menanam pohon tapi masih terbatas pada tanaman buah-buahan. Hal tersebut wajar, karena hal itu bisa dilakukan di halaman rumah maupun tegalan, sehingga pihak yang berkompeten ingin memberikan bantuan bibit harus bibit buah-buahan bisa berupa bibit pohon nangka, durian, maupun petai, dan rambutan.
Untuk bibit buah mangga saat ini sudah terlalu banyak, sehingga hampir setiap halaman rumah dan pekerangan warga terdapat pohon mangga. Karena itu bagi yang saat ini berminat menanam pohon buah-buahan jenis lain seharusnya ada respons dari pihak yang berkompeten untuk memberikan bantuan bibit pohon buah-buahan yang dibutuhkan.
Melalui upaya itu, bisa diselipkan jenis tanaman lain seperti kayu-kayuan seperti jenis gembilina untuk ditanam di halaman maupun pekarangan rumahnya. ”Apalagi, jika bisa ditanam di areal lahan kawasan hutan di pegunungan itu, agar tidak tampak gundul dan kritis dari dulu higga sekarang sehingga investasi pepohonan utuk anak-cucu bisa diwujudkan,”tandasnya.
