SAMIN-NEWS.com, PATI – Sampai hari ini berlangsungnya pemakaman warga yang meninggal dengan standar protokol Covid-19 di Pati, ternyata belum berakhir. Untuk Senin (22/2) hari ini (tadi pagi) satu jenazah sorang perempuan, warga Kampung Kaborongan, Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Pati juga selesai dimakamkan dengan standar protokol tersebut.
Sebelum meninggal dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Kristen/Katolik, di Kampung Randukuning, kelurahan setempat almarhumah sempat dirawat di Rumah Sakit (RS) Keluarga Sehat Hospital (KSH). Hal itu membuktikan, bahwa sampai saat ini pemakaman tersebut masih berlanjut sehingga bagi tim pemakaman dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sendiri juga tak habis mengerti.
Padahal, papar salah seorang anggota tim, Purnama, mereka mengira pemakaman jenazah dengan standar itu sudah berakhir karena jumlahnya sudah mencapai ratusan orang terhitung hingga Januari 2021 lalu. ”Akan tetapi faktanya pemakaman tersebut sampai hari ini juga masih berlanjut, meskipun hanya satu orang,”ujarnya.
Akan tetapi, lanjutnya, ternyata hal itu belum juga bisa berakhir, dan bahkan sehari sebelumnya, Minggu (21/2) kemarin juga ada satu jenazah yag dimakamkan dengan standar tesebut. Yakni satu jenazah seorang laki-laki, warga Desa Puri yang baru bisa dilaksanakan pada malam hari, karena rencana pemakaman pada malam itu gagal dilaksankan.
Faktor penyebabnya, karena tidak ada tenaga/pekerja yang bersedia menggali lubang makam malam-malam. Karea itu pihak rumah sakit (RS) KSH, di mana tempat almarhum dirawat sebelum meninggal, batal mengantar jenazah malam itu ke pemakaman. Sehingga jenazah baru dikirim ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat, Minggu pagi.
Sedangkan siang harinya, tim juga mengurungkan pemakaman warga Desa Karangkonang, Kecamatan Winong karena dimakamkan sendiri oleh warga setempat, dan sebelum meninggal almarhum dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) RAA Soewondo Pati. Selain itu ada ada pula pemakaman yan berlangsung di Desa Grogolan, Kecamatan Dukuhseti.
Jenazah seorang laki-laki, warga desa setempat itu sebelum meninggal sempat dirawat di rumah sakit Keluarga Sehat Hospital (KSH) Tayu. ”Dengan demikian, selesai pemakaman seorang perempuan warga Kampung Kaborongan, Senin (22/2) pagi, harapan kami tetap sama yaitu, hendaknya jangan ada lagi jenazah yang dimakamkan dengan standar protokol Covid-19,”tandasnya.
