Kapolres AKBP Uri; Ada Hal Masih Mengganjal Sebelum Meninggalkan Pati



SAMIN-NEWS.COM – SEBAGAI prajurit Bhayangkara Negara, jika komando memerintahkan ke mana harus bertugas, maka perintah itulah yang harus diutamakan. Perintahah terakhir saat ini tak lain harus meninggalkan Pati untuk menuju ke Wonogiri. Hal itu terlepas dari singkatnya waktu di Bumi Mina Tani yang selama hampir delepan bulan sudah menjadi bagian terbaik dalam kariernya sebagai seorang prajurit.
 Menurut dia, singkat dan pendeknya waktu tugas adalah waktunya Tuhan yang sudah barang tentu bukannya waktu manusia, sehingga Tuhan sudah mencukupkan waktunya bertugas di Pati. Kendati demikian, masih ada sedikit hal mengganjal karena ada sesuatu yang belum bisa diwujudkan, tapi perintah dan tugas harus sudah dilaksanakan.
Hal tersebut diungkapkan perempuan Kapolres ini di sela-sela sedikit waktu lamanya, sebelum berlangsung serah terima jabatan yang dijadwalkan oleh jajaran komando, 22 November mendatang. Sedangkan hal kecil yang masih terasa mengganjal tersebut tak lain tugas dari Bupati Haryanto, yaitu ikut ambil peran dalam gelar seni pertunjukan ketoprak para pejabat.
Waktu untuk menggelar pertunjukan tersebut pun sudah dijadwalkan 30 November mendatang, sehingga saatnya untuk memulai latihan peran yang harus dibawakan. ”Dalam pertunjukan tersebut kami harus memereankan tokoh perempuan di Pati dalam konteks cerita Roro Mendut, dan hal itu sebenarnya sebuah tantangan yang harus kami jawab.”ujarnya.
Kapolres Pati AKBP Uri Nartanti Istiwidayati.(Foto:SN/aed)

Dalam seni pertunjukan tersebut, katanya lagi, dia memang harus berperan sebagai tokoh Roro Mendut yang terlibat percintaan dengan tokoh Ponocitro yang harus terhalang kekuasaan Tumenggung Wiroguno. Sedangkan pemeran lawan mainnya Pronocitro dipercayakan kepada Ndandim 0718 Pati, Letkol Arm Arief Darmawan.
Mengingat jadwal main dalam pertunjukan ketoprak adalah 30 November, dan serah terima jabatan dengan Kapolres pengganti jadwalnya 22 November, maka gagal sebagai pemeran Roro Mendut tak bisa dihindari. ”Waktu Tuhan sudah menghendaki , saat ini kami harus mengatur jadwal pamitan kepada anggota di Polsek jajaran, dan para tokoh agama, serta tokoh masyarakat,”katamya.
Di sela-sela terbatasnya waktu, perempuan Kapolres ini juga masih berupaya untuk bisa menjadwalkan untuk bisa kembali mengunjungi Kampus Kehidupan, kawasan TPA smpah Sukoharjo, Kecamatan Magorejo, Pati. Lagi-lagi pdrhatian terhadap hal kecil itulah  ternyata menjadi bagian dari proses yang mendasarinya dalam melaksanakan tugas besar.
Terbukti, ketika diberikan kesempatan untuk memerankan tokoh Roro Mendut dalam seni pertunjukan ketoprak pun diterima sebagai tugas, di luar tugas komando. Hal itu adalah bentuk kepedulian, di mana bumi tempat bertugas, di sini pula langit harus dijunjung, sehingga komando pun tidak salah memilih dalam memberikan tugas kepada yang bersangkutan.(Ki Samin)

About Post Author

Redaksi Samin News

Seputar Informasi Masyarakat Independen
Previous post Sepuluh Kegiatan Diagendakan DPRD Pati dalam Bulan Ini
Next post CSR Perusahaan di Pati Masih Jauh dari Harapan
Social profiles