Malam Natal dalam Pelukan Cahaya Lilin di GITJ Margorejo

SAMIN-NEWS.com – Ibadah Malam Natal 2025 di Gereja Injil Tanah Jawa (GITJ) Margorejo berlangsung khidmat dan penuh makna. Jemaat mengikuti rangkaian ibadah dengan menyalakan lilin dalam acara candle light service sebagai momen refleksi menyambut kelahiran Yesus Kristus.

Ibadah tersebut digelar di GITJ Margorejo, Desa Badegan, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, pada Rabu malam, 24 Desember 2025. Candle light service kali ini mengusung tema “Mesias yang Datang dengan Cara yang Tak Terduga.”

Pendeta yang memimpin ibadah, Gerhardtop Yevun, menjelaskan bahwa Malam Natal ini bukanlah puncak perayaan, melainkan waktu khusus bagi jemaat untuk merenungkan makna Natal dalam kehidupan sehari-hari. Rangkaian ibadah Natal sendiri masih akan berlanjut hingga Kamis, 25 Desember 2025, sedangkan perayaan Natal dijadwalkan pada Minggu, 28 Desember 2025.

“Ini bukan untuk peribadatan perayaan, jadi hanya untuk momen kita merefleksikan diri kita terhadap Natal, jadi besok kita ada ibadah perayaan tanggal 28, ada lagi,” tuturnya.

Ia menambahkan, lilin yang dinyalakan oleh jemaat menjadi simbol terang yang hadir ke dunia melalui kelahiran Yesus Kristus. Cahaya lilin menjadi pusat ibadah sebagai pengingat akan terang kasih Tuhan bagi umat manusia.

“Untuk kegiatan pada malam hari ini di GITJ Margorejo itu adalah candle light. Jadi nanti kita ibaratkan menggunakan cahaya lilin sebagai yang utama sebagai simbol terang cahaya menyinari dunia ini dengan kelahiran Tuhan Yesus ke dunia ini,” jelasnya.

Dalam ibadah Malam Natal tersebut, jemaat juga diajak untuk lebih banyak melantunkan puji-pujian dan melakukan perenungan firman Tuhan sebagai bentuk refleksi iman.

“Nanti kita puji-pujian, kita lalu ada lebih kepada perenungan, firman, refleksi di dalam natal di dalam kehidupan kita. Kita lebih banyak merenung,” ucapnya.

Lebih lanjut, Pendeta Gerhardtop Yevun menyampaikan pesan agar umat Kristen tetap hidup dalam kasih Kristus, terlebih di tengah situasi dunia yang masih diwarnai konflik dan kekerasan.

“Pesan untuk jemaat GITJ Margorejo dan untuk semua orang di dunia ini, terkhusus Umat Kristen di dunia ini tetaplah hidup di kasih Kristus, itulah yang paling utama bagi saya. Kita harus menjadi terang di dunia ini walaupun di dunia ini penuh dengan peperangan, penuh dengan kekerasan dan segala macamnya, tapi itu tidak mempengaruhi kita di dalam kehidupan sebagai orang Kristen pengikut-pengikut Kristus,” pungkasnya.

Previous post Pelaku Curanmor di Banyutowo Ditangkap Polisi
Next post Kalapas Pati Sosialisasikan Remisi, Integrasi, dan Ketertiban Selama Nataru

Tinggalkan Balasan

Social profiles