Musrenbang Pemkab Pati Singgung Angka Kemiskinan dan Masalah Banjir

SAMIN-NEWS.com, PATI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menggelar kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) penyusunan RKPD tahun 2024 di Pendopo setempat Senin (27/3/2023). Tampak hadir semua kepala OPD di Pati, para camat, perwakilan dari kecamatan hingga ormas.

Penjabat Bupati Pati Henggar Budi Anggoro mengatakan Musrenbang penyusunan RKPD ini merupakan dokumen perencanaan untuk tahun 2024 mendatang. Baik itu berkait dengan pembangunan infrastruktur bunga pembangunan sumber daya manusia yang unggul.

Dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan, salah satunya Pemkab Pati berpedoman pada Perbup Nomor 15 tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Pati tahun 2023-2026.

“Itu yang harus kita penuhi di 2024, ada 4 isu. Apa yang kita susun siang hari ini dilaksanakan bisa sesuai dengan yang direncanakan. (isu) itu Strategi kualitas sdm, pertumbuhan ekonomi berkualitas, penurunan kemiskinan, Peningkatan tata kelola pemerintahan,” kata Henggar.

Apa yang telah disusun bersama itu dia berharap bisa diterapkan dan berimplikasi pada pembangunan di daerah. Baik meningkatnya pelayanan maupun SDM yang berkualitas, termasuk angka kemiskinan di daerah semakin turun.

Henggar menyatakan melalui Musrenbang ini nantinya bisa digunakan sebagai senjata untuk perang melawan kemiskinan. Pasalnya angka kemiskinan di Kabupaten Pati cukup besar.

“Angka kemiskinan diharapkan tahun 2024 nanti bisa turun lagi di bawah 9,33 persen. Kemiskinan di Pati 9,3 persen targetnya 8,5 persen. Langkah strategis yg disusun utk mengurangi angka kemiskinan di Pati,” jelasnya.

Berlangsung Musrenbang Penyusunan RKPD tahun 2024 di Pendopo, Senin (27/3/2023)
Berlangsung Musrenbang Penyusunan RKPD tahun 2024 di Pendopo, Senin (27/3/2023)

Di samping itu, dia juga menyinggung persoalan yang ada di daerah pada tahun 2022 kemarin berlanjut di awal tahun 2023 ini adalah persoalan banjir. Langkah yang digunakan belum bisa maksimal, mulai dari normalisasi gundulnya hutan dan masalah sampah rumah tangga.

“Banjir nginep di Pati tidak sebentar, bila hujan seminggu nginepnya bisa sampai 3 bulan. Ini adalah kondisi yang ada di Pati menyiapkan langkah ke depan agar mampu membatasi permasalahan yang sering terjadi. Walaupun belum bisa secara paripurna, namun paling tidak bisa mengupayakan untuk tahun mendatang,” tandasnya.

About Post Author

Saiful Anwar

Wartawan Samin News
Foto: Owner Boen Coffea Garden Myta Yuninda saat membantu karyawannya dalam menyiapkan menu untuk pelanggan Previous post Boen Coffea Garden Tawarkan Konsep Alam yang Cocok Untuk Millenial di Kudus
Kepala Dinas Perhubungan Pati, Teguh Widyatmoko Next post Pantauan Dishub Lalu Lintas di Pati – Juwana Ramai Lancar
Social profiles