Mengenal Salah Satu Percetakan Alquran Tertua Di Indonesia

Foto: Manajer Personalia Percetakan Firma (fa) Menara Kudus saat sedang menunjukkan Al-Qur'an

SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Salah satu cara untuk mengisi waktu yang bermanfaat di bulan suci Ramadhan yakni dengan membaca Alquran. Namun perlu diketahui bersama, Kabupaten Kudus juga memiliki percetakan yang memiliki sejarah panjang dan salah satu yang tertua di Indonesia.

Secara umum, aktivitas percetakan sangat penting untuk dilestarikan, karena dapat mendorong roda perekonomian dan masyarakat khususnya yang beragama islam atau muslim sebagai buku pegangannya.

Manager Personalia Percetakan Firma (fa) Menara Kudus, Alexander Yusuf menyampaikan, bahwa usaha percetakannya ini didirikan oleh Zainoori sejak tahun 1952 dan bertempat di depan Menara Kudus.

“Percetakan ini menjadi salah satu yang tertua di Indonesia. Ini sudah 2 generasi diteruskan kepada anaknya, dulunya kami hanya percetakan kecil dengan 3 orang yang bekerja, sekarang sudah tambah menjadi 149 karyawan yang berkerja disini,” katanya.

Yusuf menjelaskan, pada awalnya ini sebuah percetakan biasa yang menerima jasa cetak seperti label pada kertas dan cap. Namun karena ada kedekatan bapak dengan para kiai, maka disarankan untuk membuka usaha percetakan Al-Qur’an.

“Oleh Mbah Arwani Amin diberi contoh Mushaf yang pertama dipakai untuk para hafidz yaitu Al-Qur’an pojok menara. Dari situ mulai berkembang bertambah lagi ada Al-Igis (Tafsir Al-Qur’an) karya Kiai Bisri dari Rembang lalu berkembang dengan kitab lainnya,” sebutnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pada dasarnya segmen pasar yang disasar oleh percetakan adalah anak-anak pondok pesantren dan Madrasah Diniyyah, sehingga jika dilihat kuncinya dari efisiensi harga.

“Dulu dimulai dengan mesin later press, masih manual dengan konsep seperti stempel. Kemudian kita mulai merambah ke Al-Qur’an sejak tahun 1975 dengan patokan oleh ladjnah, lembaga agama yang memastikan setiap Al-Qur’an di Indonesia itu tidak salah,” paparnya.

Saat ini, dia menyebut penjualan dilakukannya dari Sabang hingga Merauke dengan cabang perusahaan yang berada di Jakarta, Jogjakarta, Kudus dan Surabaya, bahkan agennya berada di Sulawesi, Sumatra hingga Lampung.

“Pemasaran kita mencakup di seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah permintaan pasar yang relatif. Kami memiliki pilihan 500-an judul/buku kitab dan 60-100 model Alquran sendiri,” pungkasnya.

About Post Author

Adam Naufaldo

Wartawan Kudus
Foto: Salah satu karyawan saat sedang mengerjakan tugasnya Previous post Percetakan Al-Qur’an di Kudus ini Dapat Orderan Melimpah
Next post Universitas Muhammadiyah Kudus Selama Ramadhan Bagikan 5000 Takjil Gratis
Social profiles