Pohon Bakau Mampu Menahan Hantaman Gelombang di Pesisir Pantai Tluwuk

Salah seorang tokoh masyarakat Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa, Nur Sukarno dengan kawasan pantai di desa itu yang aman dari hantaman gelombang pasang besar karena ''dibentengi'' dengan tumbuhan bakau.(Foto:SN/dok-no)
Salah seorang tokoh masyarakat Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa, Nur Sukarno dengan kawasan pantai di desa itu yang aman dari hantaman gelombang pasang besar karena ”dibentengi” dengan tumbuhan bakau.(Foto:SN/dok-no)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Bukti pohon bakau yang ditanam di kawasan pantai yang sempat tumbuh besar di tengah-tengah ancaman terjadinya perusakan, ternyata dalam kondisi sekarang ternyata memberi manfaat nyata. Saat gelombang pasang laut cukup besar menghantam kawasan pantai di Kabupaten Pati, pohon bakau mampu menjadi ”benteng” yang cukup kuat dan tangguh.

Salah satu contoh di antaranya, adalah amannya kawasan pantai Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa berkat pohon baku yang ditanam dan tumbuh di kawasan itu selama 15 tahun hingga sekarang bisa menyelamatkan tanggul kawasan pantai desa setempat. Sebab, pohon bakau atau mangrove itu ketinggiannya sudah mencapai 15 meter.

Dengan demikian, papar salah seorang tokoh masyarakat desa setempat, Nur Sukarno, kendati gelombang pasang menghantam kawasan pesisir, dan bahkan memporak-porandakan tanggul penahan, termasuk kawasan areal pertambakan, tapi kawasan pantai di desanya tetap aman. ”Padahal kawasan pantai di Desa Tluwuk ini panjangnya mencapai lebih dari satu kilometer,”ujarnya.

Tumbuhan mangrove yang sudah berumur 15 tahun di kawasan pantai Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa dan tanggul di kawasan tersebut tetap aman dari hantaman gelombang pasang.(Foto:SN/aed)
Tumbuhan mangrove yang sudah berumur 15 tahun di kawasan pantai Desa Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa dan tanggul di kawasan tersebut tetap aman dari hantaman gelombang pasang.(Foto:SN/aed)

Apalagi, lanjut dia, bahwa pihaknya juga baru mendapat informasi bahwa di kawasan pantai antara desanya dan desa tetangga, Genengmulyo, Kecamatan Juwana, Selasa (24/Mei) 2022 siang kemarin juga berhasil diselamatkan dua nelayan Bajomulyo yang tenggelam bersama perahunya dihantam gelombang. Sebelum diselamatkan oleh para nelayan kelompoknya, mereka dan perahunya sempat terdorong hantaman gelombang ke tepi.

Tak jauh dari bibir pantai di desanya dan desa tetangga inilah tumbuh cukup lebat hutan bakau, sehingga tumbuhan itu juga mampu mengendalikan besarnya gelombang pasang. Pastinya, tumbuhan bakau ini mampu memecah gelombang, sehingga kawasan pantai di desanya tetap aman karena ketebalan atau lebar tumbuhan itu sudah berkembang pula menjadi 150 meter lebarnya menuju ke laut.

Belajar dari kondisi ini, pihaknya pun mengingatkan kepada seluruh warga di kawasan pantai, di Kabupaten Pati yang panjangnya mencapai 60 kilometer dari Puncel, Kecamatan Dukuhseti ke Pecangaan, Kecamatan Batangan. ”Yakni, dalam setiap kesempatan untuk selalu menanam mangrove, termasuk para pecinta lingkungan,”imbuhnya.

About Post Author

Alm. Alman Eko Darmo

Pemimpin Redaksi Samin News
Previous post Upaya Kelompok Nelayan Bajomulyo Saat Harus Menyelamatkan Temannya yang Tenggelam Dihantam Gelombang
Seseorang  meninggal dalam posisi sujud saat sedang shalat dhuha.(Foto:SN/dok-hp) Next post Seorang Meninggal dalam Posisi Sujud di Masjid Al-Jufri Bangsri
Social profiles