Bila Hujan Deras ; Ruas Jalan Gembong-Pati Berubah Menjadi Alur Kali

Kondisi ruas jalan Gembong-Pati, mulai turunan tanjakan Towelo (Ngembes) Desa Gembong hingga Wonesekar, Kecamatan Gembong menjadi tempat mengalir derasnya air hujan.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Dampak dari rusaknya kondisi lingkungan kawasan seperti di Kecamatan Gembong, kini bisa dilihat secara bersama-sama bila turun hujan deras. Karena tidak lagi terdapat perbukitan dengan tanaman pepohonannya sebagai lokasi tempat penyerapan dan penahan air, maka derasnya air hujan tersebut langsung mengelontor dari lokasi kawasan yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah.

Karena itu, ruas jalan raya antara Gembong-Pati, kebanyakan berubah menjadi alur kali tempat mengalirnya gelontoran air hujan tersebut yang benar-benar tanpa kendali. Kondisi tersebut diperburuk fakta yang memang seperti mengejek keserakahan kita, yaitu penghancuran besar-besaran terhadap kawasan perbukitan yang selama memang menjadi ajang penambangan liar galian C.

Dari pantauan sepanjang ruas jalan tersebut, mulai dari sisi timur ruas jalan depan SMP Gembong, dari ruas jalan menurun, sisi kiri dan kanan menjadi tempat mengalirnya air hujan. Bahkan, secara ekstrem gelontoran air pun semakin liar setelah sampai di turunan lokasi yang disebut Towelo, masuk Dukuh Ngembes, Desa Gembong.

Pada posisi tanjakan jika dari arah Pati ke Gembong, di sisi kiri (timur) jalan juga terdapat lubang di tepi badan jalan saling berdekatan dengan lubang yang cukup lumayan. Tidak hanya itu, meterial badan jalan berupa batu pecah bercampur lapisan aspal juga ikut tergerus air berserakan di tengah jalan, tapi gelontoran air belum juga berhenti.

Kondisi ruas jalan Gembong-Pati selepas depan MTs Negeri setempat ke timur, karena akses jalan yang tidak mempunyai drainase.(Foto:SN/aed)

Bahkan, hal itu terus berlanjut hingga tikungan bawah Towelo hingga depan MTs Negeri Gembong ke timur hingga Wonosekar. Akses ruas jalan sedikit terbebas dari kondisi seperti alur kali setelah sebelah timur Wonosekar atau masuk Desa Semirejo, tapi ke timur lagi memasuki Desa Kedungbulus sama saja, yaitu tidak mempunyai fasilitas saluran pembuang.

Kondisi tersebut tak jauh berbeda, sampai lepas dari SPBU di pinggir kanan ruas jalan itu sampai di Kebun Muktiharjo, Kecamatan Margorejo. Akan tetapi, memasuki Dukuh Rondole, Desa Muktiharjo ke timur hingga depan SMKN 2 Pati akses ruas jalan Gembong-Pati, ternyata bila turun hujan deras memang berubah menjadi alur kali.

About Post Author

Alm. Alman Eko Darmo

Pemimpin Redaksi Samin News
Previous post Cuaca Berkabut di Kawasan Waduk Gembong
Next post Di Pati Tidak Ada Nama Embung ”Tamansar”
Social profiles