Mengenal Lebih Jauh Si Dokter Cantik; Novy Oktaviana yang Tik Tok-nya Sempat Viral

SAMIN-NEWS.com, PATI – Aktif ambil bagian di media sosial, maka dalam Grup WA salah seorang personel tenaga kesehatan (nakes) ini sering mendapat sapaan akrab si ”Dokter Cantik” (Dokcan). Sejak terjadinya ledakan penyebaran Covid-19, dokter yang nama lengkapnya Novy Oktaviana ini bergabung dengan nakes lainnya bertugas di RSUP Dokter Kariadi Semarang sampai sekarang.

Panjangnya rentang waktu yang hingga sekarang sudah berjalan selama satu setengah tahun lebih ini pada awalnya memang sangat terasa sebagai belenggu tugas yang menuntut tanggung jawab besar. Sebab, yang dihadapi sehari-hari adalah banyaknya pasien yang hilir mudik masuk ke ruang isolasi maupun ruang IGD, dan ruang perawatan.

Semuanya, papar dia, tentu mencari dan berharap datangnya kesembuhan sehingga kita bisa melihat bagaimana wajah-wajah panik penuh diliputi ketakutan untuk memasuki rimah sakit. Lebih-lebih bila di antara pasien yang tengah menjalani perawatan tersebut ada yang meninggal, sehingga melihat kepanikan anggota keluarga adalah benar-benar mengharukan.

Akan tetapi, semua kondisi tersebut juga memang ibarat orang berjalan pasti akan sampai pada akhir tujuannya. Karena menjelang berlangsungnya peringatan HUT Ke-76 RI Tahun 2021, semua yang menjalani perawatan mulai jauh berkurang karena banyak yang berhasil disembuhkan, sehingga harus meninggalkan rumah sakit, untuk berkumpul kembali bersama keluarga.

”Momentum peringatan HUT Kemerdekaan RI ini, kami memang benar-benar masih bisa menikamati makna sebuah kemerdekaan meskipun di tengah-tengah masa pandemi Covid-19,” tandasnya.

Dokter Novy Oktaviana saat menyampaikan tips Cara Membalas Serangan Covid-19.(Foto:SN/dok-nov)

Karena itu, lanjutnya, dalam beberapa hari sebelum berlangsungnya peringatan HUT Kemerdekaa RI, dia merekam suasana mulai sepinya ruang isolasi dan ruang perawatan pasien yang positif terpapar Covid-19 dalam TikTok. Hal tersebut lengkap dengan balutan backing vocal lagu ”Berkibarlah Bendera Negeriku,” ciptaan (alm) Gombloh.

Video tersebut menggambarkan tentang kondisi terakhir ruang perawatan RSUP Dokter Kariadi yang mulai kosong.  Video yang diunggah di media sosial itu mendapat respons luar biasa, dan benar-benar viral, sehingga dia pun diundang di salah satu stasiun televisi untuk kepentingan dialog khusus.

Berkait hal tersebut, banyak hal yang harus disampaikan baik kesan maupun suka-duka selama bertugas di garda depan dalam menangani Covid-19, di RSUP tersebut. Semua terekam dalam benak dan ingatannya, bagaimana dia harus memisahkan diri dengan keluarga, karena setiap pulang tugas khawatir membawa virus dari banyaknya pasien yang ditangani setiap hari.

Dengan demikian, harus mengambil tempat di kamar tersendiri megingat memang ada anggota keluarga yang ”komorbid” atau mempunyai penyakit bawaan. Hal tersebut berlangsung sekitar sepuluh hari, dan akhirnya melakukan pengecekan dan tes kesehatan sendiri yang ternyata masih mempuyai kekebalan yang di kalangan kedokteran disebut sebagai kekebalan bawaan (herd immunity)

Mengingat hal tersebut, maka momentum peringatan HUT Kemerdekaan bagi dia dan juga para nakes lainnya benar-benar penuh berkah dan penuh makna, dan tentunya bagi seluruh rakyat Indonesia. ”Akan tetapi dengan berkurangnya  banyak pasien yang terpapar Covid-19 ini hendaknya disyukuri bersama, dan harus tetap waspada serta tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes),” ujarnya.

Ruang isolasi dan ruang perawatan pasien Covid-19 di RSUP Dokter Kariadi Semarang yang mulai kosong, karena pasien yang berhasil disembuhkan sudah meninggalkannya.(Foto:SN/dok-nov)

Menyikapi kondisi masa pademi Covid-19 yang sampai saat masih terus berlanjut maka pihaknya pun ”wanti-wanti” bahwa masyarakat ini perlu terus menerus diedukasi. Selain itu, masyarakat juga jangan disuguhi berita yang menakut-nakuti, tapi sampaikanlah berita-berita yang menyenangkan dan menghibur agar dapat meningkatkan kekebalannya.

Beberapa tips pun diberikan, termasuk pemahaman bahwa virus adalah penyakit yang bisa sembuh sendiri (self limiting disease). Karena itu perlawanan antibodi terhadap virus pun perlu waktu, mengingat gejalanya bervariasi, dan di sisi lain  untuk membentuk dan meningkatkan kekebalan pada setiap individu maka terhadap mereka perlu medapatkan vaksinasi.

Adapun beberapa tips dimaksud, adala berkait dengan cara membalas serangan Covid-19 sehingga semua masyarakat atau semua pihak saling bahu membahu dalam upaya melawan virus tersebut. Dengan dengan semua mempunyai tugas masing-masing, di mana pihaknya sebagai nakes memang harus berada di garda terdepan yang harus berdahapan langsung dengan pasien terpapar.

Untuk itu siapa saja harus melawan Covid-19  dengan terus berupaya meningkatkan imun melalui beberapa cara, di antaranya selalu menggunakan pikiran positif dan tidak panik melaikan selalu heppy seperti nyayi dan Tik Tok-an). ”Selebihnya makan yang banyak, tidur cukup, kosumsi vitamin C dan D (yang murah adalah berjemur, olahraga) dan tetap mematuhi prokes,” imbuhnya. 

About Post Author

Alm. Alman Eko Darmo

Pemimpin Redaksi Samin News
Previous post Ribuan Anak Kehilangan Orang Tua Akibat Covid-19, Gus Yasin Ajak Jadi Orang Tua Asuh
Next post Vaksin Merah Putih Ditargetkan Selesai Pertangahan 2022
Social profiles