Mahasiswa Doktoral Universitas Pelita Harapan dari Pati Peroleh Penghargaan Rekor Dunia dari MURI

Agus Purwanto saat memperoleh penghargaan Rekor Dunia dari Muri.

SAMIN-NEWS.com, PATI – Mahasiswa Program Doktoral Manajemen Universitas Pelita Harapan atas nama Agus Purwanto yang berasal dari  Pati dinyatakan oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai pemilik rekor kategori publikasi artikel ilmiah terbanyak se-Indonesia,  Agus Purwanto saat ini sedang menyelesaikan disertasinya dengan topik Peranan Transformational Leadership, Leader Member Exchange, Digital Tranformation, dan Quality of Work Life Terhadap   Organizational Citizenship Behaviour dan Innovative Work Behaviour Serta Implikasinya terhadap Kinerja Universitas Swasta.

Menurut Agus Purwanto kegiatan menulis dan publikasi artikel untuk  mendukung program pemerintah di bidang riset dan inovasi, dengan membuat  publikasi nasional dan internasional yang berkualitas diharapkan  bisa menjadi salah satu solusi atas masalah yang terjadi dalam masyarakat dan menaikkan reputasi bangsa di dunia international.

Artikel –artikel ilmiah yang telah dipublikasikan selama menjadi mahasiswa doktoral selama lebih kurang 3 tahun mulai dari tahun 2019  dengan perincian Jurnal International Bereputasi sebanyak 149 artikel, Jurnal International sebanyak  21 Artikel,  Jurnal National terakreditasi Dikti  sebanyak 30 artikel dan Jurnal National tidak terakreditasi sebanyak  48 Artikel dan sebagian besar telah dijadikan sebagai  bahan referensi oleh para  mahasiswa,  dosen dan peneliti lainnya .

“Karya hasil pemikiran-pemikiran itu sebaiknya   dipublikasikan agar dapat memberikan  kebermanfaatan yang luas buat orang lain, rekor ini saya persembahkan sepenuhnya untuk masyarakat seluruh Indonesia khususnya untuk Universitas Pelita Harapan dan Masyarakat Kabupaten Pati,” kata Agus Purwanto di Tangerang, Banten.

Menurut pria yang suka memakai batik bakaran ini bahwa pencapaian rekor yang diperoleh atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dukungan dari Teman-teman di Universitas Pelita harapan serta support dari teman-teman peneliti lainnya. Pria kelahiran di Winong Pati 42 tahun silam ini  menceritakan kegiatan rutinnya untuk menulis artikel ilmiah.

“Ditengah banyak aktivitas lain saya mengalokasikan waktu setiap hari  pagi pukul 05.00 hingga pukul 06.00 dan malam pukul 20.00 hingga 21.00 saya di depan laptop untuk menulis artikel,” ucapnya.

Menurut pria yang suka makan nasi gandul ini kunci sukses membuat artikel yang berkualitas dan berkuantitas yaitu manajemen waktu dengan mengalokasikan waktu rutin setiap hari untuk menulis artikel, lalu memperbanyak membaca literasi buku-buku dan artikel –artikel lainnya , kunci berikutnya adalah  berkolaborasi dengan banyak orang , dengan berkolaborasi akan mendapatkan inspirasi baru, bisa belajar satu sama lain  dan menyelesaikan pekerjaan  dengan mudah.

Agus Purwanto berharap agar masyarakat khususnya mahasiswa, guru, dosen dan masyarakat pada umumnya untuk berkolaborasi, berkreasi, berinovasi dan melakukan publikasi penelitian dengan topik-topik yang relevan dengan kebutuhan di Indonesia.

Pria yang juga seorang Dosen di sebuah Perguruan Tinggi swasta di Tangerang ini menuturkan bahwa pencapaian rekor ini bukan sebagai akhir untuk berkarya, tetapi sebagai titik awal untuk terus melanjutkan berkarya serta mengajak kepada seluruh anak bangsa untuk terus berkarya, berkarya yang paling mudah dan murah adalah dengan menulis, selama tulisan kita  bermanfaat  bagi orang lain maka kita akan mendapatkan pahala.

Ia berharap melalui artikel-artikel yang dibuat bersama tim ini bermanfaat seluruh masyarakat khususnya mahasiswa dan pendidik, dan berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan nasional dan internasional. Semoga kualitas pendidikan di Indonesia semakin meningkat dengan semakin familiarnya penulisan dan publikasi artikel ilmiah sebagai sarana berbagi informasi hasil penelitian, dan sebagai salah satu indikator  mutu Pendidikan.

About Post Author

Redaksi Samin News

Seputar Informasi Masyarakat Independen
Previous post Dibanding Pekan Sebelumnya Jenazah yang Dimakamkan Standar Protokol Covid-19 Berkurang
Next post Dampak Banjir Salah Musim, Bendung di Desa Triguno Rusak
Social profiles