Sepeda Sebagai Simbol Kelas Sosial dan Tren yang Beputar

DAHULU kala sepeda selalu diidentikkan dengan kendaraan masyarakat kelas bawah. Namun sekarang, semua tiba-tiba berbeda.

Demam sepeda saat ini nampaknya sudah mencapai puncak keemasannya. Ia menjadi sebuah tren gaya hidup terbaru dan mampu menaikkan kelas sosial secara tiba-tiba. Siang-malam pesepeda berlalu lalang di jalan desa maupun perkotaan. Penjual sepeda pun secara tiba-tiba membludak jumlah penjualannya. Mulai dari sepeda paling murah hingga sepeda paling mahal yang jika kita tahu harganya saja sudah bikin pusing di kepala.

Banyaknya jumlah pengguna sepeda dijalanan pun sampai membuat Kemenhub berencana membuat regulasi yang ditujukan untuk pengguna sepeda. Hal yang sebenarnya tidak pernah terlintas dibenak kita sedikit pun sebelumnya.

Ditengah situasi tren seperti ini, rasanya sulit sekali melupakan bagaimana rasanya menjadi pengguna sepeda di masa lalu. Saya masih ingat betul saat saya duduk di bangku SMP, pengguna sepeda selalu di cap sebagai ‘Wong Kere’, saat itu orang kaya pasti lebih memilih menggunakan sepeda motor dengan merk Supra atau Astrea Grand yang sangat mentereng di eranya.

Namun secara tiba-tiba sekarang sepeda kembali menjadi tren dan dianggap sebuah gaya hidup paling kekinian. Melihat situasi ini mendadak saya ingat sebuah postingan guyonan di laman facebook saya. “Biyen aku mlaku. kancane numpak pit. Aku iso tuku pit, kancane numpak motor. Aku iso tuku motor, kancane wis do numpak mobil. Mbasan saiki aku wis iso tuku mobil, kancane malah do nganggo pit meneh. Lha ancene bajingan asu edan ra kathokan kok.”

Ahh mbuh lah, tren memang sering kali berputar. Yang penting tren tersebut membawa dampak baik ya tidak masalah. Masalahnya adalah, saya sangat sering terganggu dengan etika pesepeda sok sehat yang tidak tahu diri dijalanan. Itu saja, titik !

About Post Author

Redaksi Samin News

Seputar Informasi Masyarakat Independen
Previous post Aplikasi E-Learning sebagai Medium Pembelajaran Jarak Jauh
Next post Melapor ke Polisi, Tiga Tahun Sertifikat Tanah Miliknya Dibawa Kabur Seorang Kades
Social profiles