Petani Diuntungkan dengan Limbah Pabrik Gula

Tanaman padi para petani yang selama turun temurun menggunakan air limbah sebuah pabrik gula (PG), dirasakan sangat menguntungkan karena tanam padi di musim kemarau pun mereka tak menghadapi kesulitan air.(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com  PATI – Dalam hal permasalahan limbah tentu selalu menimbulkan kepentingan pro dan kontra, bagi yang diuntungkan dengan limbah tersebut seperti limbah cair buangan dari sebuah pabrik gula tentu menyatakan pro. Yakni, para petani di sekitar saluran pembuang limbah tersebut dari hulu hingga ke hilir.

Akan tetapi  bagi yang merasa dirugikan seperti kadang-kadang air sumurnya terkena rembesan limbah tersebut, sudah pasti akan menyatakan tidak sependapat dan pihak pabrik harus mengolah limbahnya agar tidak menimbulkan pencemaran. Lebih-lebih pihak pabrik yang merasa keberadaannya sudah lebih dahulu, karena sudah ada sejak puluhan dan bahkan ratusan tahun lalu.

Di sisi lain, juga bagi mereka yang tidak tahan terhadap merebaknya bau busuk menyengat juga sudah pasti masuk dari kelompok yang tidak sependapat dengan pembuangan limbah pabrik itu. ”Bagimana harus menyoal bau limbah pabrik karena sejak dahulu sampai sekarang, ya memang seperti itu,” ujar salah seorang petani tanaman padi, Hamin (60) dari Desa/Kecamatan Trangkil.

Inilah saluran limbah dari sebuah pabrik gula yang melintas di Desa Sambilawang, Kecamatan Trangkil, Pati.(Foto:SN/aed)

Ditemui lahan sawah hasil sewanya, di Desa Sambilawang, kecamatan setempat yang bersangkutan tetap menegaskan bahwa dia memang diuntungkan dengan limbah yang dibuang pabrik setiap musim giling tebu. Sebab, dia memang bisa menanam padi sepanjang tahun mulai saat musim penghujan dua tidak perlu memanfaatkan air limbah pabrik.

Dengan kata lain, dia baru menggunakan air limbah adalah pada saat musim tanam seperti bulan ini, di mana hujan mulai berkurang dan tanaman padi miliknya yang sudah mulai berbulir sangat membutuhkan air. Karena itu, maka dalam sepekan dua kali dia harus memompa air limbah dari kali, dah hal itu harus dilakukan dengan perhitungan yaitu saat air limbah sudah tidak dalam kondisi panas.

Sebab, jika limbah yang baru digelontorkan dari pabrik langsung dimanfaatkan sudah pasti ada tanaman padi yang terletak di bagian pinggir akan mati. ”Akan tetapi jika limbah sudah lama diendapkan jika dimasukkan ke areal persawahan untuk mengairi tanaman padi justru lebih baik dan menambah kesuburan,”paparnya menambahkan.

About Post Author

Alm. Alman Eko Darmo

Pemimpin Redaksi Samin News
Previous post Kawasan Lokasi Kolam Tambat Kapal Sebagai Tempat Berswafoto
Next post Wakil Ketua II DPRD Pati Sumbang Pembangunan Gedung MWC NU Kecamatan Kayen
Social profiles