Tidak Kebagian Tempat Tambat Harus Menurunkan Jangkar di Perairan

SAMIN-NEWS,com  PATI (SN) -Dalam kondisi mengalami kerusakan seperti ini sudah barang tentu para nelayan yang mendarat di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti, Pati, tak berani mengambil risiko dengan tetap menambatkan perahunya di puing-puing reruntuhan jembatan tambat, Sebab, hal itu sangat berisiko atau minimal mengalami kesulitan saat mereka hendak menuju ke perahunya untuk berangkat maupun ketika kembali dari melaut, karena tidak ada akses jalan untuk lewat.

Karena itu bagi para nelayan yang tidak kebagian tempat untuk menambatkan perahunya di bagian tepi dermaga yang juga berfungsi sebagai penahan gelombang di sekitar pantai Tempat Pelalangan Ikan (TPI) Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti, Pati, lebih senang memilih untuk menurunkan jangkar/sauh di perairan kawasan pantai tersebut. Hal itu merupakan upaya terbaik, meskipun ketika harus kembali berangkat melaut harus menggunakan jasa perahu pengantar yang mengantar mereka ke perahu masing-masing yang biasanya cukup dioperasikan oleh dua orang nelayan.

Seorang nelayan saat hendak kembali  berangkat melaut karena yang bersangkutan harus menurunkan jangkar/sauh di perairan maka di harus mengangkat jangkar tersebut yang diikat dengan tali cukup panjang agar jauh dari perahunya. Karena itu dalam mengangkat jangkar dua harus menggulung tali tersebut, dan pada tahap akhir harus mengangkat jangkar yang masuk dalam lumpur pada dasar perairan itu sehingga untuk masalah ini kadang-kadang harus dilakukan dua orang mengingat jangkar yang masuk terlalu dalam pada dasar perairan ternyata juga cukup berat.(Foto:SN/aed)

About Post Author

Alm. Alman Eko Darmo

Pemimpin Redaksi Samin News
Previous post Per Hammer Alat Berat Untuk Memancang dan Memukul Sheet Pile Lepas
Next post Banyutowo dengan Alasdowo Beda Masalah yang Dihadapi Nelayan
Social profiles