Gusdurian Kembali Salurkan Bantuan APD Untuk RS Swasta di Pati

(Koordinator Gusdurian Pati, Kiai Happy Irianto saat menyerahkan bantuan APD kepada Dirut Rumah Sakit (RS) Mitra Bangsa dan RS KSH, Rabu (20/5) tadi pagi.(

SAMIN-NEWS.com, PATI – Alat pelindung diri (APD) di tengah situasi pandemi Covid-19 yang sangat membutuhkan tentu pihak yang rentan terhadap menularnya virus Corona, di antaranya adalah para petugas di jajaran kesehatan. Utamanya tentu para tenaga medis yang bertugas di jajaran terdepan dalam melakukan penanganan/perawatan terhadap pasien dalam pengawasan (PDP) atau positif terpapar virus tersebut dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Dengan demikian, maka Gusdurian Pati dalam menyalurkan bantuan di tengah pandemi Covid-19 ini tidak hanya memberikan makanan bagi warga yang memang membutuhkan, akan tetapi pemberian APD lengkap juga dialokasikan. Hal tersebut sudah dilakukan jauh sebelumnya, di antara pemnerima bantuan itu adalah sejumlah bidan desa, jajaran kepolisian, dan TNI.

Untuk penytaluran bantuan APD kali ini, kata Kiai Happy Irianto, lebih difokuskan ke rumah sakit swasta. ”Masing-masing ke RS Mitra Bangsa dan RS KSH, dengan tiap RS yang bersangkutan mendapat 25 uniut APD lengkap, tapi bantuan sebelumnya juga diberikan kepada RS Fastabiq,”ujarnya.

Penyerahan bantuan itu, katranya lagi, paling tidak untuk RS yang bersangkutan saat ini mempunyai tambahan apa yang menjadi kebutuhannya. Sehingga jika harus menangani pasien positif terpapar Corona tidak ada kendala dalam penyediaan APD, sehingga para petugas yang ada di garda depan ini benar-benar aman terlindungi.

Akan tetapi risiko tertularnya petugas kesehatan yang menangani perwatan, utamanya dokter yang harus menghadapi rentannya  penularan virus Covid-19 tak bisa dihindari. Meninggalnya para personel kesehatan di garda depan bukanlah suatu yang asing, dan hal mengada-ada atau hanya dongenngan belaka.

Hal tersebut hanya bisa dihindari jika masyarakat pun antara satu dan yang satunya tidak saling menukarkan virus tersebut kepada warga yang lain, maka yang dihindari dan diputus adalah pemikiran atau anggapan bahwa Covid-19 sudah tidak ada lagi di sekitarnya. ”Karena itu, tetap mematuhi ketentuan yang berlaku harus sama-sama dilaksanakan, yaitu menjaga jarak dan ,menghindari kerumunan banyak orang, terutama menjelang Lebaran seperti sekarang adalah pasar dan pasar/toko swalayan,”tandas Kiai Happy Irianto.

About Post Author

Alm. Alman Eko Darmo

Pemimpin Redaksi Samin News
Previous post Jelang Lebaran, Masing-masing Komisi Gelar Pengawasan
Next post Wabah Pandemi, Penurunan Pajak Hotel Turun Drastis
Social profiles