Pulau Seprapat Harus Disulap Menjadi Taman

Sebuah makam tua di Pulau Seprapat Desa Bendar, Kecamatan Juwana (atas) dan pohon-pohon tua yang tumbuh mengelilingi makam itu (bawah).

SAMIN-NEWS.com, PATI – Sebuah makam tua yang selama ini terdapat di Pulau Seprapat, masuk Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Pati adalah makam Mbah Datuk Lodang Wali Joko sebagai penguasa pulau yang tinggal sepetak di pinggir alur Kali Juwana yang disebut juga sebagai Bengawan Silugonggo. Akan tetapi kondisi makam tersebut sekarang, bagian atapnya bila turun hujan semua bocor.

Hal itu terjadi karena atap makam sejak dibangun hingga sekarang berupa ”sirap”, dan sudah pada lapuk dimakan usia sehingga bagian permukaan atap itu pun berlubang, maka kucuran air hujan merembes di sela-sela lubang tersebut. Dengan demikian, bocor pun tak bisa dihindari sehingga penggantian dengan atap dari genteng yang lebih tahan dari terpaaan cuaca panas maupun hujan sangat diperlukan.

Menjawab hal tersebut, salah seorang tokoh masyarakat Desa Bendar, H Jamari Ridwan yang juga anggota Komisi D DPRD setempat mengatakan, masalah itu perlu dibicarakan lebih dahulu dengan tokoh masyarakat lainnya. Apalagi, jika mengacu pada pendapatnya untuk penataan Pulau Seprapat harus berdasarkan  pada pertimbangan dari sisi budaya, agar ke depan kita tidak kehilangan jejak para tokoh pendahulu kita.

Maksudnya, penataan tersebut harus disesuaikan dengan kondisi sekarang agar siapa saja yang berkunjung ke pulau tersebut merasa nyaman. ”Dengan demikian dibutuhkan kesepakatan berapa biaya yang timbul berkait dengan upaya penataan kawasan lingkungan pulau itu,”ujarnya.

Jika menurut konsep dan gagasan yang ada pada pihaknya, masih kata H Ridwan Jamari, untuk penataan pulau yang tidak luas itu selain bagian bangunan makam juga sarana pendukungnya. Berkait hal itu akses jalan darat menuju pulau itu sudah maksimal, karena nanti berfungsi sebagai jalan menuju lokasi kolam tambat kapal.

Karena itu dia menggagas upaya penataan lainnya adalah pembuatan taman di sekitar lokasi makam, di sela-sela pepohonan, termasuk menata saluran pembuang dan pengurukan agar lingkungan kawasan pulau bertambah tingginya. ”Untuk taman pun tidak perlu banyak tanaman, tapi bisa diganti dengan bentuk batu-batuan,”imbuhnya.

About Post Author

Alm. Alman Eko Darmo

Pemimpin Redaksi Samin News
Previous post Tumpukan Limbah Sisa-sisa Banjir di Alur Kali Simo
Next post Kepala Dispermades Himbau Maksimalkan DAPM
Social profiles