Awas Hama ”Mrutu” Menyerang Tanaman Padi

Hamparan tanaman padi siap panen di atas tanah bengkok milik perangkat desa di Dukuh Biteng, Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Pati, MarzukiĀ  juga tak luput dari serangan hama ”mrutu.”(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Awas peringatan bagi para petani pemilik tanaman padi yang mulai berbulir maupun menjelang siap panen, serangan hama jenis ”mrutu” sejak tiga hari terakhir muncul di Dukuh Biteng, Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Pati. Jika semula para petani merasa lega karena sementara terbebas dari ancaman banjir, kini kembali was-was dihantui serangan hama tersebut.

Lebih-lebih bagi para petani yang saat ini tanaman padinya hasil tanam musim tanam (MT) pertama baru mulai berbulir, hal itu menjadi sasaran serang hama kecil bersayap tapi jumlahnya bisa mencapai ribuan. Hanya saja, jika untuk melihatnya tidak dilakukan secara teliti dan benar-benar cermat hama tersebut tidaklah begitu tampak.

Hal itu dibenarkan perangkat dukuh setempat, Marzuki yang terpaksa harus melakukan penyomprotan hama yang mulai menyerang tanaman padinya di lahan bengkok dengan lahan yang tanaman padinya siap panen. ” Di lahan yang disebut terakhir, hama itu juga menyerang tanaman padi dan diperkirakan sudah berlangsung beberapa hari sebelumnya,”ujarnya.

Sebab, katanya lagi, padi yang siap panen itu ternyata sekelompok rumpunnya diketahui mengering dan roboh sehingga harus ditegakkan lagi dengan cara mengikat beberapa rumpun menjadi satu. Akan tetapi, bulir-bulirnya juga tidak bisa bernas secara maksimal, dan kedapatan hama itu menyerang kelompok rumpun lainnya.

Melihat kondisi tersebut pihaknya sudah mencoba menawarkan tanaman padinya seluas satu bahu (hasta) atau empat kotak tersebut kepada pembeli, tapi per kotak hanya ditawar Rp 5 juta dan dia minta RpĀ  juta pembeli tidak berani. Karena itu, hari ini padi harus dipotong dan dipanen sendiri yang diperkirakan hasilnya masih menjanjikan tidak rugi.

Di sisi lain, pihaknya juga harus membasmi hama sama terhadap tanaman padi miliknya di blok tanah bengkok di seberang jalan yang baru mulai berbulir tapi juga sudah diserang. ”Untuk menghindari agar serangan hama tersebut tidak menyebar ke mana-mana, habis panenan jeraminya harus ditumpuk untuk dibakar, bukan dibiarkan diambil para pencari rumput yang biasa menggunakan truk penangkut,”tandasnya.

About Post Author

Alm. Alman Eko Darmo

Pemimpin Redaksi Samin News
Previous post Diskominfo Tuan Rumah Festival Media Tradisional Jawa Tengah 2021
Next post Soal Kapal Remo Wijaya Sakti 02, PPP Bajomulyo Mengaku Tak Tahu Detail
Social profiles