Menggunakan Filosofi Perahu Tenggelam

Sebuah replika perahu nelayan dengan bagian depan ”menjungkit” terlalu tinggi hal itu menunjukkan bahwa bagian belakang perahu tersebut tenggelam. Pemandangan seperti ini akan tampak di lokasi Taman Bandeng, di ujung barat Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati, di Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Pati, saat nanti taman tersebut sudah jadi.
Pertanyaannya, benarkah perancang atau desainer replika perahu nelayan tersebut lebih mengedapankan estetika ataukah juga berdasar pada buah pemikiran yang dikaitkan dengan filosofi perahu tenggelam. Jika desainer berfilosofi demkian, maka siapa pun diingatkan bahwa dalam kehidupan ini janganlah membebani diri dengan terlalu sarat muatan yang seharusnya bukan menjadi bagiannya, karena keseimbangan dalan hidup pasti tidak terjaga, dan akhirnya akan tenggelam akibatnya.(Foto:SN/aed)

About Post Author

Redaksi Samin News

Seputar Informasi Masyarakat Independen
Previous post RUMAH HUKUM WONG PATI
Next post Dituntut Kesadaran Untuk Menanam
Social profiles