Jangan Coba-coba Bermaksiat di Sumur Gowak Nawangwulan

Pembina Pramuka Penegak anggota Satuan Komunitas (Sako) Forum Wartawan Pati (FWP) yang tetap mengikuti Tim Penelusur Sejarah Desa se-Kabupaten Pati tengah membasuh muka dengan air di sumur gowak yang ada di Desa Giling, Kecamatan Gunungwungkal. Sesaji selain buah-buah dan minuman khusus kopi menjadi warna sumur tua tersebut yang konon airnya pernah digunakan untuk membasuh muka oleh bidadari Nawangwulan.(Foto:SN/dok/sako-aed)

SAMIN-NEWS.COM  UPAYA menelusur kembali sejarah budaya masa lalu yang tersebar di setiap desa/kelurahan se-Kabuoaten Pati, kini mulai dilakukan oleh Tim Penelusur  dari Pramuka Penegak anggota Satuan Komunitas (Sako) Forim Wartawan Pati (FWP). Hal itu dimulai tim yang harus ke Desa Giling, Kecamatan Gunungwungkal, Pati.
Tak jauh dari lokasi vuhara yang berdiri berdekatan dengan mushala, hal itu bagi yang mempunyai kepekaan menangkap pesan yang terkandung di dalamnya, adalah bahwa antara umat Islam dan Budha di desa tersebut, bisa hidup rukun berdampingan sehingga saling toleransi sehari-hari pun bisa berlangsung di rel masing-masing. Di kawasan tempat peribadatan tersebut, terdapat pula sumur kuna yang sering disebut sebagai sumur gowak.
Jika melihat kondisi fisiknya, kata Pembina Pramuka Penegak Sako FWP, Andik Aristiawan, area lingkup sumur yang selalu mengalirkan air jernih itu berada jauh dari permukaan tanah/lokasi kawasan sekitarnya. Bahkan, penampang lebar area sumur mencapai hampir 100 meter, dan kedalamannya pun tidak jauh berbeda.
Air sumur itu diyakini oleh masyarakat dan pengunjung, bisa untuk membasuh muka biar tampak bersih seperti bersihnya muka dalam cerita legenda tentang bidadari. Hal itu tentu tidak bisa kita perdebatkan, lebih-lebih air sumur itu juga konon salah satu dari tujuh bidadari Nawangwulan pernah membasuh mukanya dengan air dari sumur itu.
Terlepas dari cerita tutur yang melegenda hingga sekarang, yang jeas tempat tersebut menjadi sarana ngalap berkah, karena air sumur juga dipercaya bisa menyembuhkan penyakit. ”Karena itu bila hari-hari tertentu banyak yang berkunjung untuk keperluan itu, hanya untuk menuju ke lokasi tersebut jalannya belum mulus,”ujarnya.
Padahal, masih kata Andik Aristiawan, jika lokasi atau objek itu digarap lebih optimal lagi bisa mebjadi objek wisata Akan tetapi, bagi pengunjung yang datang pada malam haru jangan coba-coba bermaksiat di dalam kawasan sumur gowak itu, karena bukti tentang terjadinya masalah pernah dialami salah sorang warga setempat.
Nama dan kontak person yang bersangkutan sudah ada pada catatan tim, karena yang bersangkutan sudah dikonfirmasi tentang kebenarannya. Kejadianhya, ketika yang bersangkutan pulang dari merantau bersama beberapa kawan satu desa malam-malam menuju ke tempat itu untuk menenggak minuman keras (miras).
Akan tetapi dalam kondisi mabuk berat, orang tersebut mencoba membasuh kepalanya dengan air sumur. Saat tangannya hendak mengambil air, tiba-tiba tersentak karena seperti terkena aliran setrum listrik, maka orang itu pun berteriak, sehingga kebenaran akan cerita itu pun tergantung yang mencerna, mengingat temoat tersebut memang dikeramatkan.
Hal itu terlihat dari sesaji yang ditemoatkan di lokasi tersebut, dan semua itu tentu mebjadi bagian dari budaya masyarakat kita. Sedangkan kita hanya bisa memetik hikmah, dan bersama adik-adik pramuka anggota Sako yang sudah mempunyai sedikit bekal menulis, mencoba untuk mencatatnya agar nanti bisa dihimpun swbagai bahan pustaka.
Sebab, penelusuran akan sejarah dan budaya desa yang lain juga akan menjadi sasaran pencatatannya, entah hal itu akan berakhir sampai kapan. ”Masalahnya, jadwal untuk keperluan tersebut hanya bisa dilakukan sekali daolam dua pekan, mengingat kesibukan mereka dalam melaksanakan kegiatan di sekolah dan di pangkalan sako yang dalam waktu dekat juga harus melaksanakan Gerakan Orang Tua Asuh Pohon (GOTAP),”imbuh Andik Arstiawan.(Ki Samin)

About Post Author

Redaksi Samin News

Seputar Informasi Masyarakat Independen
Previous post Taman Ujung Barat JLS Pati Tunggu Replika Ikan Bandeng Rasaksa
Next post Menganyam Kerodong Pengaman Pohon untuk GOTAP
Social profiles