Gaharu Dipilih Sebagai Pohon Asuh dalam GOTAP

Bibit pohon Gaharu (Agar Wood) yang menjadi pilihan Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Penegak Forum Wartawan Pati (FWP), dan untuk penanamannya tengah dicarikan Orang Tua Asuh dalam Gerakan Orang Tua Asuh Pohon (GOTAP.) Untuk pelaksanaan tanam gerakan tersebut dijadwalkan akhir Oktober mendatang.(Foto:SN/aed)
SAMIN-NEWS.COM  – Salah satu dari jenis kejahatan yang upaya penanganan hukumnya nyaris tak bergaung, adalah soal kejahatan lingkungan bila dibanding kejahatan lain sperti korupsi maupun narkoba. Menyikapi kondisi yang demikian di republik ini, maka perlawanan yang bisa dilakukan agar lingkungan ini bisa berfungsi serta berperan maksimal dalam kehidupan, hal itu harus dilakukan dengan banyak dinamika.
Karena itu Forum Wartawan Pati (FWP) bersama anggota Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Penegak yang berpangkalan di lingkungan Kampus Kehidupan Tempat Pwembuangan Akhir (TPA) sampah Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Pati, mengajak semua pihak untuk peduli terhadap lingkungan. Salah satu bentuk dan penjabarannya, yaitu berupa Gerakan Orang Tua Asuh Pohon (GOTAP).
Gerakan tersebut, kata Wakil Ketua FWP, Satrio Adi Wicaksono Wibowo Yekti (Wiwid), mengajak semua pihak dari berbagai kalangan yang siap menjadi orang tua asuh pohon. Gerakan itu akan dimulai dari pemilihan dan penyediaan bibit pohon yang akan ditanam, penentuan lokasi, pemeliharaan selama satu tahun pertama setelah penanaman.
Hal itu akan dilanjutkan, pemeliharaan pada tahun kedua hingga tahun kelima secara berkesinambungan sampai pohon tersebut benar-benar mampu tumbuh dengan baik, sehingga tanpa harus mendapat pemeliharaan lagi di tahun-tahun berikutnya. ”Untuk penentuan lahan, pada tahap awal dimulainya gerakan ini sengaja dipilih kawasan lingkungan TPA setempat,”ujarnya.
Mengapa lagi-lagi kawasan loingkungan TPA, tanya dia, karena kawasan lingkungan ini menjadi salah satu skala prioritas dalam penyusunan pemikiran Kebudayaan Daerah sebagaimana diatur dalam UU No 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Yakni, sebagai tempat Wisata Edukasi bagi anak-anak dan remaja.
Dengan demikian, dari gerakan tersebut diharapkan lokasi kawasan lingkungan ini mampu menjadi laboratorium lingkungan yang sudah ditunjang latar belakangnya sebagai tempat pembuangan akhir sampah. Dipilihnya, pohon Gaharu meskipun  jenis pohon itu tidak lagi masuk katagori l;angka setelah muncul banyak pembudidaya, tapi di Pati belum ada.
Padahal pohon tersebut merupakan komoditas ekspor yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi

sehingga untuk pengembangannya di Pati belumlah terlambat. Jika pasaran kayu jenis pohon ini suatu saat harus menghadapi keterpurukan harga di tingkat ekspor, paling tidak fungsi utama dari penanamannya tetap bermanfaat sebagai penyeimbang kondosi lingkungan.

Mengingat hal tersebut, maka gerakan ini juga mengajak untuk mengubah kebiasaan selama ini dalam Gerakan Penghijauan, di mana ribuan bibit pohon ditanam kemudian ditinggal pergi dan dibiarkan tanpa pemeliharaan. Melalui GOTAP, semua pohon yang ditanam akan dipasang label siapa orang tua asuhnya, dan kepada yang bersangkutan diberikan sertifikat.

Hanya konsekuensi dari orang tua asuhnya adalah memberikan kontribusi mulai dari penyediaan bibit, pembuatan lubang tanam, pemupukan mulai tanam hingga pertumbuhan di tahun pertama, melakukan penggantian jika pohon itu mati serta pemeliharaannya secara berkala. ”Semua yang melaksanakan di bawah pengawasan koordinator, dan kontribusi dari orang tua asuh yang mungkin ketersediaan waktu kuangnya terbatas, jika kami hitung berdasarkan nilai nominal adalah Rp 75.000/batang pohon,”imbuh Wiwid.(sn)

About Post Author

Redaksi Samin News

Seputar Informasi Masyarakat Independen
Previous post Peringatan Seluruh Parpol Peserta Pemilu Soal Dana Kampanye
Next post 5 bulan sang Polwan dibumi mina tani
Social profiles