Pembagian Ratusan Nasi Bungkus Bergeser ke Tayu

Kesibukan pembungkusan nasi untuk warga terdampak Covid-19 oleh anggota Koramil Tayu di Klenteng Hok Tik Bio Pati (atas). Dandim 0718 Pati, Letkol ZCI Adi Ilham Zamani bersama Koordinator Gusdurian Pati, Kiai Happy Irianto menunggui pelaksanaan pembagian nasi bungkus hari ketiga, Minggu (12/4) hari ini (bawah).(Foto:SN/aed)

SAMIN-NEWS.com  PATI (SN) – Memasuki hari ketiga pembagian ratusan nasi bungkus kepada warga terdampak virus Corona (Covid-19) Minggu (12/4) hari ini bergeser ke Tayu. Sedangkan hari sebelumnya, Sabtu (11/4) kemarin pembagian nasi bungkus, air mineral dan masker berlangsung di Kecamatan Juwana.

Sedangkan pembagian selanjutnya, kata Koordinator Gusdurian Pati, Kiai Happy Irianto,  Senin (13/4) besok akan kembali lagi ke wilayah Kecamatan Kota Pati seperti pembagian di hari pertama, Jumat (10/4) lalu. Dengan demikian, katanya lebih lanjut, masing koramil dan polsek yang dijadwalkan harus membagikan nasi bungkus tersebut harus hadir di Klenteng Hok Tik Bio, di Jl MH Thamrin Pati.

Untuk anggota Koramil Tayu, meraka datang ke klenteng membantu membungkus nasi agar siap dibagikan tidak terlalu siang, dan anggota Polsek setempat menjemput/mengambilnya. ”Sebab, untuk kegiatan bakti sosial ini Gusdurian bekerja sama dengan Kodim 0718 dan Polres Pati, sehingga upaya saling mendukung akan terus berlanjut sampai nanti juru masaknya benar-benar sudah angkat tangan, tak sanggup memasak lagi,”ujarnya.

Seperti pembagian nasi bungkus di wilayah Tayu hari ini, katanya lagi, tetap disertai dengan pembagian masker agar para warga terdampak ini juga bisa melindungi diri masing-masing. Paling tidak memakai masker adalah dianjurkan jika warga terdampak seperti penarik becak, pengemudi ojek maupun ojek online ini bila melakukan transaksi tetap mengambil jarak dan ada pengaman masker yang harus dipakai.

Karena itu, kesiapan ganti ke wilayah kecamatan mana adalah tergantung kesanggupan juru masak mengingat dalam satu hari untuk bisa mendapatkan nasi bungkus minimal 500 harus menanak nasi lebih dari 30 kilogram beras. Hal itu belum termasuk memasak lauk-pauknya, sehingga membutuhkan tenaga yang benar-benar ekstra.

Apalagi, hal itu menurut rencana akan dilangsungkan setiap hari  seperti kalau dalam perayaan imlek maka tiap hari juru masak tersebut juga melakukan hal sama. ”Kendati demikian, mengingat tenaga yang harus dikuras dan dicurahkan untuk keperluan itu, maka sekali waktu atau barang kali dalam waktu satu minggu sekali diberikan kesmpatan beristirahat, nanti akan kita evaluasi,”imbuh Kiai Happy Irianto

About Post Author

Alm. Alman Eko Darmo

Pemimpin Redaksi Samin News
Previous post Banyak Desa Belum Menyampaikan Imbauan Kepada Warganya Secara Terbuka
Next post Amelia Dwi Lisnawati Mengaku Setres Kakaknya Dinyatakan Positif Covid-19
Social profiles