Dispertan Sebut Meski Surplus tapi Tak dapat Pengaruhi Tingginya Harga Beras

SAMIN-NEWS.com, PATI – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Pati menyebut produksi gabah tahun ini di daerah mengalami surplus. Angkanya bahkan mencapai seribu lebih total surplus produksi di Bumi Mina Tani.

Kepala Dispertan Pati, Niken Tri Meiningrum mengatakan produksi beras tidak ada persoalan. Pasalnya, produksi beras dari petani padi di wilayah Kabupaten Pati cukup tinggi jumlahnya.

“tiap tahun kita produksi beras kita mengalami surplus. Sedangkan tahun 2023 ini surplus 1.200 ton dari total kebutuhan,” kata Niken usai menghadiri Rakor Nataru di Ruang Penjawi Setda Pati, Selasa (19/12/2023).

Kendati produksi beras terdapat surplus, pihaknya menuturkan nyatanya hal itu tidak berpengaruh terhadap tingginya harga beras. Harga beras di Pati sempat menyentuh Rp 14 ribu per kilogram.

“Saya kira untuk beras tidak ada permasalahan. Memang secara pemasaran tidak dalam pengendalian kita, tetapi secara produksi kita surplus,” jelas Niken.

Ia mengungkapkan tingginya harga beras dipicu dari bawah, karena sebelumnya di tingkat petani sekitar Rp 7. 400 ribu Gabah Kering Panen (GKP). Padahal, kalau normal saat panen raya itu hanya sekitar Rp 4.800 GKP.

Selain itu tingginya harga beras, menurutnya juga disebabkan kaitannya memasuki musim panen raya. Sementara permintaan pasar tidak terlalu tinggi.

Di lain sisi, kondisi demikian membuat petani padi lebih diuntungkan. Nilai tukar produk petani semakin tinggi berpengaruh terhadap meningkatnya kesejahteraan mereka.

“Ini memang menguntungkan petani juga, mereka bisa menikmati hasil. Jadi petani khususnya di MT 3 itu cukup menguntungkan petani,” pungkas Niken.

Kalau cabe kita tidak daerah sebagai produksi cabe, namun hanya spot-spot tertentu. Masih menggantungkan dari luar. Kemudian telur sekitar 80 persen kebutuhan yang bisa kita cukupi.

About Post Author

Saiful Anwar

Wartawan Samin News
Previous post Cegah Flu Burung Meluas, Unggas di Pati Diminta Vaksinasi
Next post Jelang Nataru, Pemkab Minta Pergerakan Kebutuhan Pokok terus Dipantau
Social profiles