Unik! Tradisi Minta Hujan Dilakukan Oleh Warga Lintas Agama di Panandaran Grobogan

SAMIN-NEWS.com, GROBOGAN – Pemerintah Desa Penadaran, Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, menggelar tradisi Ngunduh Banyu Udan, baru-baru ini.

Hal ini bertujuan untuk memohon agar segera diturunkan hujan setelah hampir 6 bulan terjadi kemarau panjang.

Mengingat kondisi warga saat ini sangat mengalami kekeringan, sumber air ada tiga tower air dan sumurnya kebetulan tidak ada airnya, dan tidak mencukupi.

Tidak hanya itu saja, tradisi ini juga mengundang sejumlah tokoh lintas agama guna berdoa bersama sebagai bentuk menjaga kerukunan lintas agama di Desa Penadaran.

Tradisi ini dilakukan setiap tahun guna menyambut musim penghujan. Dengan membawa sesaji dan hasil bumi yang dibuat menjadi sebuah gunungan, mereka mengelilingi desa sejauh satu kilometer. Setelah tiba di punden desa, gunungan tersebut menjadi rebutan warga.

Kepala Desa Penadaran Sholehaturidlo mengatakan sambutan musim penghujan ini dilakukan setiap bulan 10 atau bulan Oktober.

“Pada setiap tahun kita adakan acara Ngunduh Banyu Udan. Acara ini sendiri bermaksud untuk menyambut musim hujan,” katanya.

Dahulunya tradisi Ngunduh Banyu Hujan ini dilaksanakan oleh para pemuka agama dengan cara masing-masing.

Namun saat ini, para pemuka agama disatukan dalam tradisi tersebut untuk menjalin silaturahmi antar agama dan persatuan warga Desa Penadaran.

“Sebetulnya dari lintas agama kami mempunyai ibadah masing masing,untuk meminta hujan. Kita adakan acara ini untuk mempersatukan dari lintas agama. Kita buat seremoni yang intinya kita memohon agar diturunkan hujan,” ucap Sholehaturidlo.

Tradisi yang sudah enam tahun dilaksanakan itu bertujuan untuk mempersatukan warga terutama lintas agama agar bersatu sekaligus menjalin silaturahmi antar agama dan persatuan warga di Desa Penadaran.

About Post Author

Redaksi Samin News

Seputar Informasi Masyarakat Independen
Previous post Pemdes Pegandan Salurkan Bansos Beras ke Ratusan Warganya
Next post Ada Perbaikan, Jalur Purwodadi – Blora Dialihkan Sementara
Social profiles