Sekum Muhammadiyah Sebut RS Sarkies Aisyah Terbesar di Indonesia

Foto: Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti saat ditemui seusai acara peresmian

SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa Rumah Sakit Sarkies Aisyah merupakan RS terbesar di Indonesia. Hal itu dikatakan saat dirinya hadir dalam peresmian beberapa waktu yang lalu.

Abdul Mu’ti menyebut, RS Sarkies Aisyah merupakan RS Muhammadiyah Aisyah yang ke-123 di seluruh Indonesia. Namun untuk wilayah Jawa Tengah masuk pada urutan ke-8. Kemudian untuk sisi gedung, bed, dan sarananya itu merupakan RS terbesar di Indonesia.

Lebih lanjut, dirinya memberikan apresiasi dan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses berdirinya operasional Rumah Sakit Sarkies Aisyah Kudus hingga saat ini.

“Kami mendukung dan bangga atas peresmian ini, karena sudah sejak lama RS ini sudah diiktiarkan sebagai bagian dari upaya bagaimana Aisyiyah dapat berperan besar dalam memberikan layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat,” ungkapnya kepada Samin News.

Kemudian dirinya berharap untuk RS Sarkies Aisyah dapat memberikan memberikan layanan premium dan spesial untuk pasien yang datang.

“Mudah-mudahan dapat terpenuhi semuanya. Apabila dilihat dari sarpras insyaallah sangat representatif. Walaupun tipe c tapi pelayanan dapat diberikan sebaik-baiknya,” tandasnya.

“Kami berharap kehadiran RS ini dapat bermanfaat sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan yang menjadi komitmen Muhammadiyah dan Aisyah dalam membangun masyarakat yang sehat dan kuat,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Kudus Hartopo menjelaskan, dengan bertambahnya pelayanan kesehatan di Kabupaten Kudus tentunya diharapkan dapat memudahkan rujukan masyarakat BPJS.

“Ini RS pertama kali yang membangun sampai lantai 9. Mudah-mudahan ini bisa menjadi ikon Kudus. Saya menghimbau untuk kepada semua RS bukan hanya di Sarkies saja. Harus bisa menata manajerial yang baik. Terkait masalah pelayanan, karena melayani orang sakit beda dengan orang sehat,” ucapnya.

Selain itu untuk sinergitas harus dijaga secara berkala. Hal itu agar barangkali memerlukan bantuan berupa hibah alat, jika anggaran tercukupi maka akan dibantu oleh Pemkab Kudus.

“Kita juga punya dana DBHCHT yang bisa dihibahkan ke mereka,” pungkasnya.

About Post Author

Adam Naufaldo

Wartawan Kudus
Previous post Polres Demak Ungkap Kasus Curanmor
Foto: Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus Mutrikah saat membeli beberapa dagangan UMKM di Desa Karangrowo Next post Mutrikah Borong Dagangan UMKM di Festival Makanan Olahan Kutuk Desa Karangrowo
Social profiles