Kerja Keras Ayu Khomariani Hasilkan Produk Minyak Balur yang Memiliki Banyak Manfaat

SAMIN-NEWS.com, KUDUS – Kerja keras Ayu Khomariani jatuh bangun dalam menghasilkan Produk Minyak Balur yang memiliki banyak manfaat kini membuahkan hasil. Produk tersebut kini sudah tersedia di marketplace dengan harga Rp 149 ribu.

Owner Minyak Balur Ayu Khomariani (37) bercerita kepada Samin News mengenai awal mula pembuatan produk yang kini laris dipasaran. Ide pembuatannya berawal dari rasa khawatir terhadap kelahiran anak ketiga yang tidak mendapat asi eksklusif.

“Awalnya lahiran anak ketiga yang tidak mendapat asi eksklusif, saat itu khawatir dengan daya tahan tubuh anak saya,” katanya.

Lebih lanjut, adapun beberapa tahap produk yang sudah dicobanya namun belum menemukan yang cocok. Diantaranya, baunya seperti jamu, lengket, dan kurang meresap. Kemudian bersama suaminya, ia penasaran dan melakukan riset.

“Saya penasaran, akhirnya bersama suami saya riset untuk membuat produk sendiri,” ujar ibu tiga anak itu.

Dalam riset tersebut, Ayu mengaku butuh waktu dua bulan untuk mencoba berbagai produk yang ada di pasaran. Ia juga belajar tentang komposisi, keunggulan produk yang di risetnya serta kekurangannya. Setelah mendapatkan hasilnya, Ayu mencoba memproduksinya.

“Setelah riset saya mencoba memproduksinya dan kemudian di uji cobakan kepada keluarga saya,” jelasnya.

Kendati demikian, hasil tersebut tidak serta merta membuatnya langsung berhasil. Bahkan, ia harus melewati tujuh kali percobaan dalam memproduksi Minyak Balur itu. Barulah terlihat hasil kedelapan dirinya menemukan komposisi yang tepat.

“Percobaan itu kita sedikit demi sedikit mengumpulkan informasi lalu bikin formula untuk membuat produk baru. Jadilah beberapa sampel, kita uji coba ke anak-anak sendiri. Percobaan ke delapan akhirnya menemukan yang cocok,” tandasnya.

Menurutnya, dari beberapa sampel komposisinya sudah sama, namun aroma dan lengketnya dicari yang maksimal. Saat itu, anak dari Ayu sapaan akrabnya juga pernah protes saat menggunakan produk sampel itu, karena merasa lengket dan aromanya sangat menyengat.

Meskipun begitu, dirinya tetap memaksa kepada anak-anaknya dalam memberikan Minyak Balur tersebut sembari diperbaiki formulanya. Saat musim hujan anaknya tetap sehat, namun untuk temannya banyak yang sakit.

“Saat anak sakit batuk pilek, dua hari bisa sembuh. Pas demam dibaluri minyak ini dalam hitungan jam terus turun. Alhamdulillah kita bisa membuat produk yang ajaib,” bebernya.

Selain anak-anak, ia juga melakukan melakukan uji coba ke orang tuanya dan saudara-saudara juga. Menurutnya khasiat minyak balur racikannya itu juga sudah terbukti saat digunakan orang dewasa.

“Orang tua saya yang tangannya dulu sering kesemutan sekarang alhamdulillah sudah mendingan. Sudah jarang kesemutan lagi setelah rutin memakai minyak Khamsa ini,” ucapnya.

Sementara itu, Andi Khoiruddin suami dari Ayu menuturkan, untuk perjuangannya dalam membuat produk minyak itu memang tidaklah mudah. Bahkan pernah sempat produknya ditawarkan ke beberapa perusahaan untuk diajak kerja sama namun ditolak.

“Bahkan saya pernah keliling ke 10 perusahaan yang ada di Jawa Tengah, Jawa Timur hingga Jawa Barat. Kami kunjungi ke pabriknya. Kebanyakan tidak menerima produksi sekala kecil sesuai kemampuan kami,” tuturnya.

“Akhirnya kami menemukan produsen yang mau menerima produksi sekala kecil. Setelah itu mulai kami produksi di bulan Januari 2023 kemarin,” sambung warga Desa Krandon RT 05 RW 01, Kecamatan Kota, Kudus itu.

Foto: salah satu produk yang dibuat oleh Ayu Khomariani yakni Minyak Balur
Foto: salah satu produk yang dibuat oleh Ayu Khomariani yakni Minyak Balur

Adapun keunggulan minyak balur Khamsa tersebut diantaranya, aromanya harum dan tidak bau jamu. Terlebih bisa juga digunakan untuk segala usia, mulai dari bayi hingga orang tua. Menggunakan bahan-bahan alami sehingga tidak ada efek samping. Tentunya produk ini sudah bersertifikasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Teksturnya tidak lengket, bisa untuk terapi segala macam penyakit. Khamsa ini ada bacaan ayat-ayat ruqyah Al-quran untuk terapi juga. Kami bekerja sama dengan Pondok Pesantren Nun Quran di Tanjungkarang, Kudus. Pondok itu gratis untuk anak duafa dan terlantar,” pungkasnya.

About Post Author

Adam Naufaldo

Wartawan Kudus
Foto: Ilustrasi peserta Paskibraka di Kudus tahun 2022 Previous post Kesbangpol Kudus Mulai Buka Tahap Seleksi Paskibraka
Next post Dukungan DPRD Provinsi Jawa Tengah Terhadap Kebun Nanas di Kudus
Social profiles