Mahasiswa UNNES Kaji Cinderamata dari Limbah Kerang di Bulu Jepara

SAMIN-NEWS.com, JEPARA – Kabupaten Jepara mempunyai daya tarik wisata pantai yang indah. Tapi tahukah kamu, selain meningkatkan pendapatan dari banyaknya wisatawan yang berkunjung itu ternyata juga memunculkan persoalan limbah.

Namun, lewat kreativitas warga pesisir Desa Bulu, Kabupaten Jepara limbah cangkang kerang ini disulap menjadi produk yang bernilai. Cangkang kerang itu diolah menjadi hiasan unik nan indah yang dijadikan sebagai cinderamata. Beberapa produk yang dihasilkan seperti kap lampu, bingkai cermin ataupun interior rumah lainnya.

Empat mahasiswa dari Prodi Pendidikan IPS Universitas Negeri Semarang (UNNES) tertarik untuk melakukan kajian mengenai potensi limbah kerang yang diolah menjadi produk bernilai sebagai cinderamata. Keempat mahasiswa itu antaranya Rizal Haikal Fikri, Sulis Setya Asih, Reni Saraswati dan Lutfiyatul Laily dengan bimbingan dosen pengampu Ferani Mulianingsih, S.Pd., M.Pd.

Berdasarkan penelitian yang dilakukannya itu, diketahui proses pembuatan cinderamata dari limbah kerang cukup mudah. Hal utama yang disiapkan yaitu bahan limbah kerang. Limbah kerang ini dibersihkan dahulu sebanyak 3 kali. Pembersihan pertama, menggunakan air yang dicampur dengan HCL. Lalu dibilas menggunakan air biasa dan yang terakhir dicuci dengan air yang dicampur dengan kaporit agar kulit kerang tidak menimbulkan aroma bau. Setelah itu, bahan baru bisa digunakan setelah proses pengeringan selama 2-3 hari.

Setelah bahan bersih, kemudian menyiapkan pola dasar yang terbuat dari kayu atau bisa juga dengan fiber. Langkah selanjutnya bahan tersebut direkatkan dan dirapikan dengan bentuk cinderamata yang diinginkan.

Hasil kajian tersebut menjelaskan bahwa cinderamata dari limbah cangkang kerang mampu menghasilkan nilai rupiah. Di samping itu, mampu menarik para wisatawan yang berkunjung untuk dijadikan sebagai buah tangan kepada keluarga dan sanak saudara.

Salah satu warga pesisir Desa Bulu yang menekuni usaha ini adalah Noor (43), dirinya mulai merintis sejak tahun 2007. Dalam penelitian itu, Noor menjelaskan dengan berjualan cinderamata berbahan utama kulit kerang itu perekonomiannya bisa sedikit terbantu karena cinderamata kerang ini masih cukup digemari wisatawan dan menjadi salah satu cinderamata yang mempunyai ciri khas daerah pesisir. Bahkan pada musim libur, dia bisa menjual antara 10-20 biji.

“Ini merupakan inovasi penting, dan mahasiswa UNNES berhasil memberikan alternatif yang ramah lingkungan,” katanya di dalam penelitian itu, Sabtu (26/3/2022).

Cinderamata ini dirancang sebagai inovasi pemanfaatan limbah yang diharapkan dapat membuka lapangan kerja dan menggerakkan UMKM masyarakat lokal. Mahasiswa UNNES juga turut memberikan inovasi dalam pemasaran cinderamata untuk meningkatkan pangsa pasar. Misalnya melalui e-commerce misalnya shopee, tiktok shop, tokopedia, dan e-commerce lainnya.

Dengan adanya kajian ini, membawa harapan besar agar produk ini lebih terkenal sehingga masyarakat bisa terbantu akan pemasaran cinderamata yang berasal dari limbah kerang ini bisa dipasarkan hingga ke luar negeri sehingga tidak hanya di daerah lokal saja target pasarnya. Selain itu, masyarakat berharap agar Pemerintah dapat membranding potensi penjualan cinderamata dari limbah kerang ini untuk menjadi oleh-oleh khas Kabupaten Jepara. Cintai produk dalam negeri dan dukung selalu karya anak bangsa.

About Post Author

Saiful Anwar

Wartawan Samin News
Previous post E-Koran Samin News Edisi 4 April 2022
Ketua KASN Prof Dr Agus Pramusinto, MDA saat menyerahkan cindera mata kepada Ketua DPRD Jepara, Haizul Ma'arif (Foto:SN/dok-hp) Next post DPRD Jepara Laporkan Bupati Soal Penyimpangan Pengelolaan Manajemen ASN ke KASN
Social profiles