Teka-teki Kuburan Tua di Tempat Pemakaman Umum Desa Semirejo

Ada dua jenis batu nisan di sejumlah kuburan tua dalam lingkungan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Semirejo. Kecamatan Gembong. Yakni yang satu hitam sejenis batu candi, dan yang satu jenis batu karang.

SAMIN-NEWS.com, PATI – Dua warga Pati yang kini tengah mencari keberadaan kuburan-kuburan tua di daerahnya, Pati, yaitu Imam S dan M Tugi, akhirnnya membawa langkah kakinya ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Semirejo, Kecamatan Gembong. Di lokasi ini, ternyata banyak kuburan tua yang diperkirakan umurnya sudah ratusan tahun.

Kuburan tersebut terletak di bagian atau sisi utara memang berpencar dari barat ke timur, tapi di sela-selanya kuburan tua itu juga sudah ada yang ditempati untuk makam warga di sela-selaya. Kendati demikian, kondisi kuburan tua itu masi bisa dibedakan dari sisi bentuk dan batu nisannya, serta tumpukan batu merah untuk pusaranya.

Kendati mereka memang mengaku sangat awam dengan kondisi kuburan tersebut, papar M Tugi, tapi paling tidak dia memperkirakan bahwa itu adalah kuburan tua yang jika ditelisik lebih jauh lagi, pasti akan ditemukan latar belakang sejarahnya. Dari bentuk dan jenis batu nisannya, paling tidak hal itu ada pada masa akhir Majapahit maupun pada masa kewalian di era Kerajaan Demak Bintoro yang nama sebelumnya adalah Keraton Glagahwangi.

Mengingat mereka berdua memang awam sejarah, maka akan lebih baik lagi jika pihak yang berkompeten, yaitu Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, segera turun tangan mendatangkan ahlinya, yaitu Balai Arkeologi. ”Sebab, jika tidak kami khawatir pemberian atau penyebutan nama menjadi keliru lagi,” tandasnya.

Kuburan tua dengan nisan pahatan batu karang (atas) dan patahan batu merah atau batu ukuran cukup besar, tebal dan panjangnya seperi batu bata pada era peradaban Kerajaan Majapahit, di lokasi kuburan tua, di antara makam umum lainnya (bawah).

Sebagai contoh adalah tulisan pada gerbang masuk di makam Bupati Pati masa Mangun Oneng ditulis Cipto Mangun Oneng, di Dukuh Muktisari, Desa Muktiharjo, Kecamatan Margorejo. Nama Bupati Pati pada masanya itu tidak ada yang Cipto Mangun Oneng, kalau Mangun Oneng I, II, dan III, dia memang pernah mendengarnya.

Terlepas dari hal tersebut, lanjutnya, jika kuburan tua ini memang mempunyai latar belakang nilai sejarah, maka lebih baik pihak yang berkompeten segera mengagendakan. Paling tidak minta pedapat ahlinya, agar bisa membuka dan menguak teka-teki ini, sehingga jika itu sebagai kuburan para punggawa kerajaan, seperti dari Keraton Glagahwangi, paling tidak logisnya di wilayah Semirejo ini pernah ada satu peradaban di masa Kerajaan Demak Bintoro.

Sebab, pihaknya pernah mendapat informasi pernah ada utusan dari Glagahwangi yang beberapa tahun lalu pernah datang ke desa tersebut, untuk mencari tahun adanya kuburan-kuburan tua. Akan tetapi, ketika mendatangi kepala desa waktu itu bukan diajak atau ditunjukkan ke lokasi kuburan tua tersebut, tapi diajak menandatangani ke salah satu Tempat Pemakaman Umum (TPU) lainnya.

Di lokasi makam tersebut, memang terdapat makam tokoh yang disebut sebagai Sunan Kuning, dan makamnya juga sudah dipagar sesuai dengan kondisi yang ada saat sekarang, ”Karena yang dicari dan ditemukan itu tidak cocok dengan yang dimaksud, maka utusan dari Glagahwangi itu pun akhirnya meninggalkan desa tersebut,” imbuh M Tugi.

About Post Author

Alm. Alman Eko Darmo

Pemimpin Redaksi Samin News
Previous post Balada Rompi Tahanan KPK
Next post Mahasiswa PPL IAIN Kudus Kolaborasi dengan TBM Omah Buku Adakan Lomba Mewarnai
Social profiles