Diskon Seharusnya di Mal, Bukan Malah Nyasar di Pengadilan

MENYUSUL perpanjangan PPKM, pemerintah pun mengumumkan akan membuka mal secara bertahap. Dengan dibukanya mal tersebut, semoga saja tidak ada lagi diskon nyasar seperti yang terjadi pada kasus Pinangki.

Seperti kita tahu, diskon memang sudah seharusnya berada di mal dan pusat perbelanjaan lainnya. Bukan malah nyasar ke tempat yang tidak seharusnya seperti pengadilan dan yang lainnya.

Yang terbaru, Mantan Mensos Juliari Batubara yang menjadi tersangka kasus bansos Covid-19 tersebut meminta majelis hakim yang mengadili perkaranya agar membebaskan dia dari dakwaan dan tuntutan terkait kasus bansos Corona.

Seolah lupa bahwa ia sudah menyengsarakan rakyat Indonesia, dalam kesempatan tersebut ia meminta majelis hakim untuk segera mengakhiri penderitaannya.

“Dalam benak saya, hanya Majelis Hakim Yang Mulia yang dapat mengakhiri penderitaan lahir dan batin dari keluarga saya, yang sudah menderita bukan hanya dipermalukan, tetapi juga dihujat untuk sesuatu yang mereka tidak mengerti. Badai kebencian dan hujatan terhadap saya dan keluarga saya akan berakhir tergantung dengan putusan dari Majelis Hakim Yang Mulia,”  tuturnya.

Selain itu Juliari pun mengatakan anak-anaknya masih kecil dan membutuhkan sosok ayah, sehingga vonis penjara akan berdampak pada anak-anaknya juga.

“Putusan Majelis Hakim Yang Mulia akan teramat besar dampaknya bagi keluarga saya, terutama bagi anak-anak saya yang masih dibawah umur, dan masih sangat membutuhkan peran saya sebagai seorang ayah,” kata dia.

Dalam kesempatan tersebut, Juliari meminta untuk dibebaskan dengan pendekatan humanis. Ia seolah lupa, bahwa apa yang ia lakukan sebelumnya sangat tidak terasa ada nurani kemanusiaan di dalamnya.

Bagaimana tidak? Disaat rakyat Indonesia sedang berjibaku degan pandemi dan dampak yang dibawanya, ia justru menggunakan momen tersebut untuk mengeruk keuntungan dengan cara yang tidak seperti manusia.

Jika permintaan tersebut diluluskan oleh Majelis Hakim, maka akan sungguh payah dan malangnya negeri ini. Negeri di mana korupsi dianggap kejahatan biasa seperti maling ayam.

Padahal seperti kita tahu, tak ada maling ayam yang melakukan aksinya demi memperkaya diri. Rata-rata mereka mencuri karena kemiskinan. Jadi jika disamakan dengan koruptor, bagaimana hancurnya perasaan maling ayam tersebut?

Yah semoga saja dengan dibukanya mal di masa perpanjangan PPKM ini, bisa meminimalisir terjadinya diskon nyasar seperti pada kasus Pinangki.

Sekali lagi, diskon itu harusnya ada di mal dan pusat perbelanjaan, bukan malah nyasar ke proses peradilan.

About Post Author

Redaksi Samin News

Seputar Informasi Masyarakat Independen
Previous post Jenuh Melaut, Nelayan Ini Melayani Pesanan Pembuatan Balai Bambu Lebar
Next post Kemarin Diharapkan Sebagai Titik Awal Berhentinya Pemakaman Jenazah Standar Protokol Covid-19
Social profiles