Jembatan ”Bersuara Ribut” di Atas Saluran Pelimpah Waduk Seloromo

Sebuah jembatan besi terbentang di atas saluran pelimpah Waduk Seloromo di Desa/Kecamatan Gembong yang tiap hari, baik pagi, siang dan malam selalu”bersuara ribut.”

SAMIN-NEWS.com, PATI – Jika setiap waktu melintas pengendara motor di atas jembatan saluran pelimpah Wadul Seloromo, di Desa/Kecamatan Gembong, baik pagi, siang maupun malam hari, maka jembatan besi peninggalan Belanda itu akan mengeluarkan ”suara ribut” cukup keras. Hal itu terdengar dari radius lumayan jauh oleh warga Desa Pohgading, kecamatan setempat.

Sedangkan yang merasa paling terganggu dengan munculnya suara itu, tentu saja adalah Sarwiyanto alias Pinggir (54), karena lokasi kediamannya hanya beberapa meter dari jembatan itu. Tepatnya, di sisi utara waduk tersebut, sehingga beberapa hari lalu dia benar-benar merasa tersiksa saat dalam keadaan sakit, sehingga kedua telinganya terpaksa harus ditutup dengan kapas.

Sebab, paparnya, suara ribut ”glodakan” itu selalu terjadi tergantung banyak atau sedikitnya pengendara sepeda motor yang melintas di atasnya. ”Padahal, tiap hari tidak bisa dihitung berapa ratus sepeda motor yang melintas di atas jembatan itu, baik dari utara (Pohgading) maupun sebaliknya, selatan (Gembong),” ujarnya.

Lantai jembatan di atas saluran pelimpah Waduk Seloromo dari plat besi/bordes, ternyata yang memunculkan suara gaduh.

Suara ”ribut” itu terjadi, lanjutnya, karena lantai jembatan pada kedua ujung lembaran plat/bordes-nya lepas dari ikatan gelagar besi di bawahnya. Di sisi lain, konstruksi oprit jembatan ini kebalikan dari kondisi jembatan pada umumnya, yaitu sejak beberapa meter dari badan jalan biasanya itu naik, baru  roda depan motor itu melintas ke lantai jembatan.

Akan tetapi jembatan ini justru dari oprit, langsung turun ke lantai jembatan sehingga jika ada pengendara motor dari jalan masuk ke lantai jembatan, maka roda belakang maupun depan sama-sama menimbulakan tekanan. Karena itu, jika pengendara sengaja melintas sedikit kencang maka bunyi suara plat/bordes lepas ikatan yang terinjak ban sepeda motor pun berbunyi keras.

Karena itu terjadi atau berlangsung berulang kali, maka dia hanya bisa mengeluh merasakan sakit yang dialami ditopang bunyi ”ribut suara”  tersebut, tentu semakin menambah rasa sakitnya. ”Jembatan itu pada awalnya berlantai kayu, tapi saat mengalami kerusakan suara ribut yang ditimbulkan pun tak jauh berbeda,” imbuhnya.

About Post Author

Alm. Alman Eko Darmo

Pemimpin Redaksi Samin News
Previous post Kemarin Pemakaman Jenazah Standar Protokol Covid-19 di Pati Ambyar Lagi
Next post Waduk Gunungrowo Sebagai Objek Wisata Tetap Dikunjungi Banyak Orang
Social profiles