Petani di Kawasan Jaringan Irigasi Jratunseluna Menunggu Gelontoran Air

Jaringan irigasi primer Jratunseluna di wilayah perbatasan antara Desa Cengkalsewu, Kecamatan Sukolilo dan Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen.

SAMIN-NEWS.com, PATI – Menjelang berakhirnya musim kemarau di mana hujan juga mulai turun tapi belum maksimal, maka para petani di wilayah Pati selatan, baik di Kecamatan Sukolilo, Kayen, dan sebagian di Kecamatan Gabus, tetap menunggu gelontoran air dari jaringan irigasi Jratunseluna. Hal tersebut diharapkan bisa secepatnya dilakukan dari kawasan hulu, yaitu dari wilayah Klambu – Gebang, sehingga secepatnya para petani bisa melakukan persiapan mengolah lahannya, untuk menghadapi musim tanam (MT) I.

Paling tidak, jika gelontoran air bisa dimulai pertengahan bulan ini (Oktober) maka para petani di kawasan hilir jaringan irigasi tersebut sudah bisa mengolah lahannya, pada pertengahan November mendatang. Sebaliknya petani yang berada di kawasan hulu jaringan irigasi Klambu-Gebang, seperti Desa Prawoto, Wegil, Baleadi, Kedungwinong, Wotan, Baturejo, Gadudero, dan Kasiyan serta Cengkalsewu sudah bisa tanam MT I pada awal November.

Demikian pula, ungkap beberapa petani, yang berada di paling hilir seperti di wilayah sisi utara Kecamatan Kayen dan Gabus, tentu sudah bisa tanam padi pada awal Desember. ”Dengan demikian, panen pertama  padi petani pada MT I benar-benar bisa berlangsung di bulan Februari atau Maret 2021,”ungkap salah seorang di antara mereka, Sumarno, asal Wegil, Kecamatan Sukolilo.

Terpisah hal tersebut dibenarkan beberapa petani lainnya, baik di Desa Baturejo maupun Gadudero, di mana saat ini para petani di wilayah Kecamatan Sukolilo dan sebagian Kayen sekarang ini sudah selesai panen jagung hasil tanam di musim kemarau. Dengan demikian saat nanti air dari Kedungombo digelontorkan, maka panen jagung para petani di desanya sudah berakhir.

Jika tidak ada perubahan, air dari jaringan irigasi Jratunseluna akan digelontorkan pada pertengahan bulan ini, atau tepatnya Kamis (15/10). Sehingga jika hal itu berjalan lancar, atau tudak terjadi saling ”begal” di atas maka paling tidak air akan memasuki kawasan hulu paling lambat akhir bulan ini atau awal November nanti.

Akan tetapi, menyikapi kondisi tersebut jika kondisi saluran primer maupun skunder sudah mendapat gelontoran air, maka para petani baik yang tergabung dalam kelompok maupun tidak biasanya langsung menggunakan pompa untuk menyedot langsung dari jaringan irgasi. ”Hal tersebut dilakukan, agar bisa ikut memulai menanam padi lebih awal dengan perhitungan dan harapan, agar Desember atau Januari tidak terjadi banjir,”ujar petani lainnya.

About Post Author

Alm. Alman Eko Darmo

Pemimpin Redaksi Samin News
Previous post Jelang Hari Santri, PC Fatayat NU Pati Buat Gerakan Sambang Santri
Next post Bantuan Alsintan yang Ndongkrok Akibat Kurang Maksimal Pemanfaatannya
Social profiles