Hari Buruh dan Nasib Karyawan di Masa Pandemi

HARI Buruh tahun ini tidak seperti biasanya, tidak ada parade demo buruh yang biasa membuat panik para pemegang kepentingan. Hari Buruh Internasional 2020 di Indonesia diperingati dengan keprihatinan di tengah mewabahnya covid-19.

Sebagian besar buruh yang terdampak adalah industri tekstil. Hampir 80 persen perusahaan tekstil dan produk tekstil menghentikan proses produksi. Sejumlah pakar memprediksi 70 persen perusahaan tekstil akan mengalami kebangkrutan.

Sekitar 75 ribu buruh mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK); 1,4 juta buruh dirumahkan; dan 314.833 buruh di sektor informal terkena dampak. Tidak berhenti disitu saja, selain itu masih ada buruh yang bekerja dengan risiko terpapar COVID-19. Ada sekitar 4 juta buruh yang tetap bekerja, karena perusahaannya mendaftarkan izin beroperasi saat daerah setempat memberlakukan pembatasan sosial skala besar (PSBB).

Hal yang dikhawatirkan tersebut telah terjadi pada buruh pabrik rokok HM Sampoerna di Surabaya. Terdapat dua karyawan yang dipastikan positif corona, serta lebih dari 100 karyawannya sedang menjalani isolasi mandiri. Kini mereka dikarantina. Sampoerna terpaksa menutup operasional pabrik di Rungkut demi meredam penularan dan mencegah munculnya kluster Corona baru di Jawa Timur.

Meskipun tahun ini Hari Buruh tidak disertai aksi demo, bukan berarti buruh saat ini sedang baik-baik saja. PHK dan terancam terpapar corona sedang mengintai para buruh yang ada di Indonesia. Semoga saja negeri kita segera membaik..

About Post Author

Redaksi Samin News

Seputar Informasi Masyarakat Independen
Previous post Paket Pekerjaan Ruas Jalan yang Batal Diatasi dengan Tambal-Sulam
Next post Dump Truck Pengangkut Tanah Sering Terperosok di Lokasi Pekerjaan Kolam Tambat Kapal
Social profiles