Permukaan Air Alur Kali Juwana Marambat Naik; Bagi Warga Biteng Hal Biasa

Kondisi terakhir Selasa (7/1) hari ini pukul 06.00 tadi air alur Kali Juwana mulai merambat naik hingga ke bibir daratan di sisi kiri dan kanannya, termasuk ke Dukuh Biteng, Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Pati.

SAMIN-NEWS.com, PATI – Dampak dari gelontoran air beberapa anak kali yang bermuara di Pegunungan Kendeng utara Senin (6/1) petang kemarin, Selasa (7/1) hari ini pukul 06.00 permukaan air alur Kali Juwana mulai merambat naik. Dengan demikian, jika curah hujan di kawasan hulu tetap tinggi maka besar kemungkinan terjadinya banjir tak bisa dihindari.

Merambat naiknya alur kali tersebut dari pantauan di lokasi, rata-rata sudah mencapai bibir daratan di sisi kiri maupun kanan, termasuk di Dukuh Biteng, Desa Banjarsari, Kecamatan Gabus, Pati. Akan tetapi bagi warga setempat masalah tersebut adalah hal biasa, karena hampir setiap musim penghujan selalu mereka alami.

Karena itu, kata salah seorang warga setempat, Kasmin (55), pihaknya hanya mencermati perkembangan kondisi air dan curah hujan. Hal itu bukan tugas yang harus dilaksanakan tapi karena kesadaran semata mengingat selama ini dia juga sebagai komandan peleton Perlindungan Masyarakat (Linmas) di desanya.

Dengan demikian, hal seperti itu sudah biasa dilakukan sehingga jika diketahui naiknya air begitu cepat sehingga mencapai ketinggian tertentu di lingkungan tempat tinggal warga, maka pihaknya tinggal menyampaikan secara estafet agar warga bersiap-siap mengamankan barang-barang yang penting dan harus diselamatkan. ”Jika warga harus mengungsi, maka yang kami utamakan biasanya anak-anak dan yang sudah lanjut usia,”ujarnya.

Mengingat hal tersebut, katanya lebih lanjut, banyak perahu sebagai alat transportasi di air sudah diturunkan di pinggir kali sehingga sewaktu-waktu air kali meluap dan limpas ke perkampungan warga sebelum datang bantuan, semua sudah siap. Hal demikian sudah biasa, karena sering mereka alami tidak hanya satu atau dua kali tapi berulang kali.

Menjawab pertanyaan, Kasmin menambahkan, harapan warga tentu sebisa mungkin dihindarkan dari banjir, karena tanaman padi muda rata-rata sudah berumur lebih dari satu bulan.Jika banjir tidak terjadi, maka harapan untuk bisa panen dari hasil menanam padi musim tanam (MT) 1 pada April mendatang.

Akan tetapi, jika yang terjadi adalah kondisi lain atau tetap terjadi banjir apa mau dikata meskipun sampai sekarang hal tersebut belum berlangsung. Sehingga masalah banjir bisa menyusul  belakangan karena ini baru awal Januari, dan hujan masih akan turun pada Februari atau bahkan hingga Maret mendatang.

Menyikap kondisi tersebut, satu-satunya yang terbaik adalah membiarkan apa yang terjadi karena alam ini ada yang mengatur. ”Akan tetapi kadang-kadang kita ini yang justru merusaknya sendiri.

About Post Author

Alm. Alman Eko Darmo

Pemimpin Redaksi Samin News
Previous post Perbaikan Oprit Jembatan Penambuhan Masih Butuh Waktu Lima Hari Lagi
Next post Eceng Gondok Mulai Hanyut ke Hilir
Social profiles