Peringatan Hari Jadi Pati Tidak Ada Kaitan dengan Wasis Joyokusumo

 
Redaktur ”Samin News” Alman ED.(Foto:SN/dok-aw)


SAMIN-NEWS.COM CATATAN  Redaksi ”Samin-News” kali ini lebih menegaskan dan menekankan, bahwa perhelatan akbar peringatan Ke-696 Hari Jadi Pati Tahun 2019 ini jika dikaji lebih mendalam dari sisi mana pun sama sekali tidak ada keterkaitannya dengan sosok diri Wasis Joyokusumo. Karena itu, jika  salah satu sosok putra Ki Ageng Penjawi yang di kalangan masyarakat (sebenarnya) melegenda sebagai salah satu Adipati Pesisir yang berani memberontak penguasa Mataram, menjadi bagian tampilan dari rangkaian kirab prosesi boyongan, jelas pembohongan terhadap publik.
Kendati itu hanya bentuk sebuah fragmen dalam konteksi karya seni, tapi penggagasnya yang notabene ada dalam jajaran kepanitian, patut kiranya dipertanyakan logika berpikirnya. Jika mau ditarik pada tataran yang lebih ekstrem, siapa pun pencetus masuknya fragmen Wasis Joyokusumo dalam kirab prosesi tersebut, jelas bukan sosok personel yang sama sekali tidak paham tentang kesejarahan Pati, melainkan hanya sekadar mendahulukan dan mengutamakan kepentingannya.
Apalagi, konon tampilan fragmen ini juga disebut-sebut dalam bentuk kolosal karena melibatkan puluhan peraga, dan bahkan dari sisi pembiayaan proses untuk tampilan fragmen ini menelan biaya cukup besar. Karena itu, jika penggagasnya merasa masih mempunyai tanggung jawab moral, silakan stop dan gantikan fragmen dalam konteks cerita lain seperti keteguhan hati dan cita-cita Kembang Joyo dan Dalang Soponyono bersama para pengikut setianya saat membuka daerah baru sebagai pusat pemerintahan.
Jika konteksnya juga ingin melibatkan banyak peraga agar bisa disebut kolosal, ada bagian peran yang bisa ditampilkan. Di antaranya, yakni peran para ”pasukan” demit penghuni Alas Randu Gumbolo, serta para pengikut Kembang Joyo dan Soponyono saat membabat alas, dan itu justru lebih memberikan pemahaman kepada warga Pati yang akan menjadi penonton dalam kirab prosesi boyongan ketimbang menyajikan fragmen tentang Wasis Joyokusumo.
Masalahnya, dalam penyelenggaraan perhelatan akbar ini, Bupati Haryanto benar-benar-benar serius dalam upaya untuk bisa memberikan ”tinggalan” yang terbaik saat mengkhiri masa jabatannya nanti. Akan tetapi tanpa disadari ada pihak yang sengaja ”mengadali” dengan dalih jika dalam acara ritual seperti kirab prosesi ini adalah suatu hal yang sakral, dan dalam kesakralan tersebut para tetua pada masanya seperti Wasis Joyokusumo minta diikutsertakan.
Ini jelas dasar pemikiran yang ”thuk oyo” dan ”ngayawara. Semisal dasar logika berpikir itu mendapat pembenaran dari yang memberikan rujukan, seharusnya minimal mempunyai sedikit landasan berpikir yang rasional, seperti antara Kembang Joyo dan Wasis Joyokusumo itu terikat dari garis keturunan atau trah atau dinasti, serta masa rentang waktunya Wasis ada pada masa sebelum Kembang Joyo,itu sama peringatan hari jadi itu memasukan ”haul” sosok tokoh tersebut.
Padahal Kembang Joyo atau putranya Raden Tambranegara yang menjadi titik tumpu landasan penentuan Hari Jadi Pati adalah masa pemerintahan Adipati Tambranegara (1323). Sedangkan Wasis Joyokusumo, jelas tidak ada keterkaitan ”trah” dengan Raden Tambranegara, dan masa keberadaannya di Pati serta menjadi Adipati di pesisir utara itu sekitar 1587 atau lima tahun setelah wafatnya Sultan Pajang, Hadiwijoyo, ya Jaka Tingkir.
Hal itu membuktikan, setelah berabad-abad masa pemerintahan Adipati Tombronegara berakhir, di Pati barulah muncul pemerintahan di bawah Adipati Wasis Joyokusumo, putra Ki Ageng Penjawi. Silakan, siapa pun penggagas yang memasukkan fragmen Wasis Joyokusumo dalam kirab prosesi boyongan Hari Jadi Pati, berikan alasan dan penjelasan kepada rakyat pemilik sah Kabupaten Pati ini, agar tidak selalu dibodohkan dengan pemikir-pemikir yang sarat kepentingan.Salam waras…!! (Ki Samin)

About Post Author

Redaksi Samin News

Seputar Informasi Masyarakat Independen
Previous post Kapolres Pati; Belum Temukan Seorang Kasat Binmas Seperti di Dompu
Next post Sayembara Kunci Mobil Terjatuh Disepanjang jln sudirman -Puri Indah GII/8
Social profiles