Hilir Alur Kali Juwana Dipenuhi Eceng Gondok

Pagi-pagi petugas patroli Satpol Air Polres Pati, satu di antaranya Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Munaji saat hendak kembali ke pos jga di Pulau Seprapat Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Pati perahu karet yang ditumpangi terjebak dalam rimbunnya tumbuhan air jenis eceng gondok di hilir alur Kali Juwana.(Foto:SN/aed)


SAMIN-NEWS.COM  JUWANA – Menjelang datangnya musim kemarau alur Kali Juwana yang saat ini sudah mengalami pendangkalan cukup parah, kini mendapat gelontpran ribuan atau bahkan jutaan rumpun tumbuhan air jenis eceng gondok. Gelontoran tersebut berlangsung kemarin sore sudah sampai di hilir sekitar muara.
Sedangkan di bagian hulu tumbuhan itu menutup lebar alur kali di sekitar Pulau Seprapat, masuk Desa Bendar, Kecamatan Juwana, Pati. Lambatnya eceng gondok tersebut menuju ke laut, karena di sepanjang alur kali tersebut, te[atnya mulai hilir Jembatan Juwana, di jalur Juwana-Rembang dipadati kapal penangkap ikan yang sandar Lebaran di sepanjang pinggir alur kali itu.
Hal itu dibenarkan salah seorang petugas Patroli Satpol Air Polres Pati, Bripka Munaji yang bertugas jaga di pos Pulau Seprapat. Kendati pihaknya sudah mengatahui jika di sekitar perairan pulai kitu tertutup padatnya tumbuhan air tersebut, tugas patroli sepanjang alur kali tetap dilakukan menggunakan perahut katet.
Akibatnya, mesin tempel sering mati karena bagian baling-baling penggerak tak mampu menyibak tebalnya rumpun tumbuhan itu. ”Kondisi seperti itu kami anggap risiko dalam bertugas karena yang penting kami bisa memantau ratusan kapal yang tengah tambat di sepanjang alur kali, mengingat seluruh awak kapal maupun nakhoda tengah berlebaran.”ujarnya.
Memang benar, masih kata dia, ada personel yang diserahi tugas menjaga kapal, tapi rata-rata satu orang harus menjaga tujuh kapal. Dengan demikian, kemampuan satu orang yang hyarus menjaga kapal sebanyak itu tentu cukup berat, maka jika saat patroli melihat hal-hal yang tidak semestinya, penjaga kapal langsung dicari untuk diingatkan.
Apalagi, jika ada kapal yang tambat tidak sebagaimana mestinya pasti langsung ditegur, dan jika masih abai dimintai untuk sandar atau tambat di tempat lain. Padahal [elabuh terdekat dari Juwana adalah Rembang, sedangkan kapal dari Rembang sendiri banyak yang tambat di Juwana, seain ada pula yang dari Cirebon.
Karena itu, kendati harus bersusah payah ”melawan” eceng gondok, semua petugas jaga di pulau tersebut harus melakukan patroli. Mudah-mudahan eceng gondok bisa segera menuju laut bersamaan saat air laut sedang surut, tapi jika laut pasang tumbuhan air itu ternyata kembali terbawa ke hulu.
Dalam kondosi ini memang cukup menyulitkan, karena untuk hanyut ke hilir hingga ke laut memang sangat sulit, karena banyaknya kapal yang tambat. ”Selain kami yang terhambat, hal sama juga dialami juru mudi yang menyeberangkan warga. ”Di Pulau Seprapat juga sda perahu yang melayani jasa penyeberangan warga,”imbuhnya.(sn)

About Post Author

Redaksi Samin News

Seputar Informasi Masyarakat Independen
Previous post Kembali ke Jalan
Next post Bangkai Kapal yang Mangkrak di Alur Kali Juwana Dibongkar
Social profiles