Status RSU RAA Soewondo Tipe B Pendidikan

Direktur RSU RAA Soewondo Pati, dr Suworo Nurcahyono MKes dan Wadir Adm dan Keuangan H Pirno Ssos MM dengan sertifikat status rumah sakit tersebut menjadi Tipe B Pendidikan..(Foto:SN/aed/dok-rsu)

SAMIN-NEWS.COM  PATI – Berkah dan karunia datang di akhir Tahun 2018 lalu untuk Rumah Sakit Umum (RSU) RAA Soewondo Pati, karena secara resmi statusnya menjadi tipe B Pendidikan. Sertifikat tentang status tersebut dari Kementrian Kesehatan RI, Kamis (3/1) 2019 hari ini secara simbolis diserahkan dalam apel pagi di halaman RSU setempat.
Dengan peningkatan status pendidikan, maka yang disyaratkan untuk ke depan ada beberapa hal utama yang harus tetap dimaksimalkan. Selain pelayanan, adalah dukungan sarana dan prasarana, sumber daya manusia serta keterjangkauan tarif  biaya perawatan oleh masyararakat sehingga empat unsur ini harus berjalan seiring.
Direktur RSU yang bersangkutan, dr Suworo Nurcahyono MKes kepada ”Samin News” (SN) menegaskan hal tersebut, karena semua unsur yang disyaratkan untuk meraih status tipe sudah lengkapi dimiliki. Misalnya, untuk pelayanan tentu mengkait pula dengan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana, di antaranya bangunan gedung baru berlantai empat yang dkhususkan untuk layanan pasien yang harus menjalani operasi medis.
Jika kapsitas layanan tersebut semula hanya lima ruang, sekarang sudah meningkat menjadi 10 ruang untuk operasi medis sehingga tidak ada lagi pasien yang harus antre menunggu. Dengan demikian, dalam satu hari jika pasien yang harus menjalani operasi tersebut waktunya bisa bersamaan, karena yang menyangkut ketersediaan SDM seoperti dokter spesialis semua lengkap.
Sebab, suatu misal tenaga medis ini masih kurang berapa pihaknya tinggal mengirim surat permintaan ke Kementrian Kesehatan, pasti langsung dipenuhi. ”Dengan status Tipe B Pendidikan, tentu membutuhkan dokter-dokter spesialis, untuk kepentingan mendapingi dan memberikan materi pembelajaran kepada peserta didik,”ujarnya.
Direktur RSU RAA Soewondo Pati, dr Suworo Nurcahyono MKes mengangkat sertifikat status RSU tersebut Tipe B Pendidikan dari Kementrian Kesehatan RI dalam apel karyawan, Kamis (3/1) tadi pagi.(Foto:SN/dok/rsu-aed)

Para peserta didik tersebut, katanya lebih lanjut, tidak hanya mahasiswa ilmu kedokteran semester akhir maupun calon-calon dokter spesialis, tapi juga paramedis. Untuk kepentingan tersebut pihaknya berhak menentukan status kelulusan, sehingga kendati dari kementrian mensahkan tapi kalau pihaknya menyatakan belum menyetujui tentu tidak bisa.
Karena itu yang bersangkutan harus tetap melanjutkan belajar, untuk lebih meningkatkan kemampuanhya agar benar-benar maksimal karena dalam hal ini pihaknya juga mempunyai link dengan UNDIP. ”Sedangkan mahasiswa kedokteran semester akhir atau calon-calon dokter seperti dari STIKES juga bisa belajar di RSU RAA Soewondo,”imbuh Suworo. 
Dalam kesempatan sama, Wadir Adm dan Keuangan H Pirno Ssos MM mengatakan, upaya untuk meraih status RSU Tibe Pendidikan sudah digagas cukup lama, tapi selalu menghadapi kondisi pasang-surut. Karena itu, ketika dia mendapat kesempatan sebagai peserta Diklat Pim III,  hal itu menjadi pilihan untuk diakses dan dimaksimalkan yang akhirnya usulan-usulan ke kementrian bisa diterima.
Akan tetapi hal tersebut dengan konsekuensi  persyaratan cukup berat, sehingga tahap demi tahap semua dilakukan upaya peningkatan, baik pelayanan, daya dukung sarana dan prasarana, SDM sampai keterjangkauan tarif biaya perawatan yang bisa dijangkau oleh para pasien. Tidak hanya itu, upaya penataan lingkungan juga harus menghadapi tantangan cukup berat, mulai dari penataan pedagang kaki lima (PKL), penataan parkir, kebersihan sampai pedagang asongan.
Khusus yang disebut terakhir, jika dulu masih ada pedagang yang masuk dalam lingkungan rumah sakit, sekarang sudah benar-benar bersih. ”Selain itu juga kepemilikan aset-aset tanah, semua sudah resmi bersertifikat hak milik, sehingga untuk pengembangan daya dukung sarana prasarana ke depan benar-benar tidak ada masalah.”(sn)

About Post Author

Redaksi Samin News

Seputar Informasi Masyarakat Independen
Previous post Hati-hati di Trotoar Taman Bandeng
Next post Sekda Cek Bekas Potongan Kayu yang Menjadi ”Tonggak” di Trotoar Taman Bandeng
Social profiles