SAMIN-NEWS.com,PATI – Bupati Pati, Sudewo, menegaskan komitmennya untuk mengawal penuh proses realisasi bantuan stimulan bagi petani yang terdampak gagal panen (puso) akibat banjir besar pada awal 2023. Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi penanganan puso yang digelar di Ruang Penjawi Setda Kabupaten Pati.
Banjir yang melanda tahun lalu menyebabkan kerusakan lahan pertanian di 9 kecamatan dan 65 desa, dengan total area terdampak mencapai 5.684,7 hektare. Akibatnya, sebanyak 10.630 petani mengalami kerugian besar akibat gagal panen.
“Jumlah petani terdampak sebanyak 10.630 orang, dan total kerugian yang dialami akibat puso atau gagal panen sangat signifikan,” ungkap Bupati Sudewo.
Sudewo menjelaskan, pemerintah pusat sebelumnya telah menjanjikan bantuan stimulan untuk meringankan beban para petani. Namun, hingga kini pencairan tahap II belum terealisasi sepenuhnya.
“Bantuan tahap I telah dicairkan pada Oktober 2024 sebesar Rp15,69 miliar kepada 3.922 petani dari 82 kelompok tani di 40 desa dan 6 kecamatan. Sementara yang belum dibayarkan masih sekitar Rp29,78 miliar untuk 6.708 petani di 26 desa dan 4 kecamatan,” jelasnya.
Dari hasil koordinasi terakhir dengan kementerian terkait, disepakati bahwa realisasi bantuan tahap II akan diberikan sebesar 60 persen dari total bantuan yang dijanjikan. Namun, Pemkab Pati tetap berupaya agar seluruh bantuan dapat dicairkan penuh (100%) mengingat besarnya dampak kerugian.
“Pemerintah Daerah terus memperjuangkan dan memfasilitasi komunikasi dengan pemerintah pusat agar bantuan segera terealisasi. Kami juga mengimbau agar data teknis dan administratif yang dibutuhkan disiapkan dengan baik agar proses pencairan berjalan lancar dan tepat sasaran,” tegas Bupati Sudewo.
Dengan pengawalan langsung dari Bupati, Pemkab Pati berharap realisasi bantuan ini dapat segera membantu petani bangkit kembali dan memperkuat ketahanan pangan daerah.
