
SAMIN-NEWS.com,PATI – Pemerintah daerah di berbagai wilayah Indonesia terus mendorong inovasi dalam dunia pendidikan, salah satunya melalui penerapan ujian berbasis digital tanpa kertas di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Langkah ini tidak hanya mendukung efisiensi proses evaluasi belajar, tetapi juga sejalan dengan upaya pelestarian lingkungan melalui pengurangan penggunaan kertas.
Di Kabupaten Pati, misalnya, di SMP N 1 JAKEN telah mengadopsi sistem “paperless test” sebagai bagian dari gaya hidup berkelanjutan. Salah satu terobosan signifikan adalah penerapan aplikasi ujian tanpa kertas ”AJIAN NATASANGIN”, yang menjadi bagian dari strategi transformasi digital di sektor pendidikan.
Inovasi yang dikembangkan di SMP N 1 JAKEN ini tidak hanya mengurangi ketergantungan terhadap kertas dan biaya cetak, tetapi juga mendukung efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam proses evaluasi pembelajaran. Melalui aplikasi ”AJIAN NATASANGIN”, peserta didik dapat mengerjakan soal dengan antarmuka yang interaktif dan ramah pengguna. Sistem ini juga memungkinkan hasil ujian direkap secara otomatis, sehingga mempercepat proses penilaian oleh guru.
Pelaksanaan ujian berbasis digital dengan menggunakan aplikasi ”AJIAN NATASANGIN” ini telah diterapkan secara bertahap di SMP N 1 JAKEN, dengan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan. Selain itu, pelatihan dan pendampingan teknis bagi guru dan tenaga kependidikan juga menjadi prioritas, agar mereka mampu mengelola dan memanfaatkan teknologi dengan optimal.
Dengan beralih ke ujian berbasis digital, di SMP N 1 JAKEN berhasil mengurangi jejak karbon dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Penerapan ujian berbasis digital “AJIAN NATASANGIN” ini membawa berbagai manfaat, antara lain:
- Efisiensi Waktu dan Biaya: Mengurangi kebutuhan akan pencetakan soal dan lembar jawaban, serta mempercepat proses koreksi melalui sistem otomatis.
- Keamanan dan Integritas Ujian: Fitur seperti pengacakan soal dan pengawasan berbasis kamera membantu mencegah kecurangan.
- Aksesibilitas dan Fleksibilitas: Siswa dapat mengakses ujian melalui berbagai perangkat, termasuk smartphone, tablet, dan komputer.
Inovasi ”AJIAN NATASANGIN” ini mencerminkan komitmen di SMP N 1 JAKEN dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui pemanfaatan teknologi. Dengan terus mendorong digitalisasi dan dengan dukungan penuh dari Dinas Pendidikan, diharapkan seluruh SMP di kota Pati dapat mengadopsi sistem ujian tanpa kertas, menciptakan lingkungan belajar yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan.