SAMIN-NEWS.com,PATI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen pada 2025. Kenaikan itu disebut untuk membiayai sejumlah agenda pembangunan daerah.
Kenaikan itu telah disepakati dalam rapat intensifikasi PBB-P2 bersama para camat dan anggota Paguyuban Kepala Desa di Pati (Pasopati) di Kantor Bupati Pati pada Minggu (18/5) kemarin.
“Telah disepakati bersama bahwa kesepakatannya itu sebesar kurang lebih 250 persen karena PBB sudah lama tidak dinaikkan, 14 tahun tidak naik,” kata Bupati Pati Sudewo dalam rilis yang diterima Samin News, Senin (19/5/2025).
Dijelaskan bahwa penyesuaian ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah guna mendukung berbagai program pembangunan infrastruktur, pertanian dan perikanan hingga pelayanan publik. Pembangunan tersebut membutuhkan anggaran yang cukup besar.
“Beban kami pembangunan infrastruktur jalan, pembenahan RSUD RAA Soewondo, pertanian, perikanan, semuanya membutuhkan anggaran yang sangat tinggi. Alhamdulillah, para camat dan kepala desa sepakat untuk melaksanakan ini,” terangnya.
Selain telah lama hingga belasan tahun tak ada penyesuaian, Sudewo juga membandingkan pendapatan PBB-P2 Kabupaten Jepara, Rembang dan Kudus yang nilainya jauh lebih besar dari Pati.
Padahal, menurut Sudewo secara geografis dan potensi, Kabupaten Pati lebih besar dibanding dengan ketiga kabupaten tersebut.
“PBB Kabupaten Pati hanya sebesar 29 Miliar, di Kabupaten Jepara itu Rp 75 miliar. Kabupaten Rembang itu Rp 50 miliar, dan Kabupaten Kudus Rp 50 miliar, padahal Kabupaten Pati lebih besar daripada kabupaten itu,” bebernya.
Pihaknya meminta dukungan dari seluruh pihak dan masyarakat Kabupaten Pati atas kebijakan penyesuaian ini. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pembangunan daerah, bukan untuk kepentingan pribadi.
“Mohon dukungan seluruh pihak dan masyarakat Kabupaten Pati, ini adalah upaya untuk meningkatkan pembangunan, tidak untuk pribadi saya,” tambah dia.
