SAMIN-NEWS.com, PATI – Pembelian gas subsidi 3 kilogram atau gas melon menggunakan identitas atau KTP dinilai positif. Karena dengan aturan ini distribusi gas melon tepat sasaran hanya bisa dinikmati yang berhak menerima, berbeda dengan sebelumnya penjualan gas melon terkesan serampangan.
Warga tergolong mampu sebelumnya bisa membeli gas ini, tetapi kategori yang memiliki ekonomi ke bawah justru akibatnya tidak kebagian. Aturan ini sudah berlaku sejak Maret 2023 secara bertahap mulai pendaftaran ke sistem melalui agen pangkalan. Siapa saja masyarakat beli dengan ktp, dan efektif mulai awal tahun nanti hanya diperuntukkan bagi yang sudah terregister.
Merespon hal itu, anggota DPRD Pati, Sukarno menyatakan pembelian gas melon menggunakan KTP merupakan bentuk pengawasan secara ketat oleh pemerintah. Sehingga nantinya distribusi gas melon sesuai yang diperuntukan.
“Pengetatan pengawasan dalam distribusi penjualan gas subsidi. Sehingga harapannya tepat sasaran bagi yang berhak masyarakat yang membutuhkan,” paparnya.
Menurut anggota dewan dari partai Golkar itu, kebijakan yang baru diterapkan tahun ini merupakan bentuk sikap ketegasan yang ditunjukkan pemerintah dalam rangka menjamin distribusi gas melon subsidi tepat sasaran. Evaluasi dan penertiban ini setidaknya diperlukan.
“Penggunaan ktp tersebut kan bertujuan untuk mengontrol supaya tidak terjadi penyelewengan dalam distribusi penjualan gas 3 kilogram bersubsidi,” tambah dia. (ADV)
