Pembudidaya Jamur Tiram di Margorejo Hasilkan Puluhan Juta Rupiah/Bulan

SAMIN-NEWS.com, PATI – Jamur tiram menjadi komoditas yang mayoritas dibutuhkan oleh semua kalangan. Karena selain rasanya yang enak dengan tekstur lembut, juga mempunyai kandungan nutrisi yang tinggi.

Jamur tiram sudah tumbuh di dalam media baglog
Jamur tiram sudah tumbuh di dalam media baglog

Hal itu alasan Mukrim, seorang warga Jambean Kidul, Kecamatan Margorejo membudidayakan jamur tiram yang produknya itu bermerk Jamur Jamkid. Dirinya mengatakan omzet dari usaha yang dijalankan ini dapat meraup hingga Rp10 juta tiap bulan.

Mukrim menjelaskan proses pembuatan jamur tiram, langkah awal yakni penyiapan media yang terbuat dari bahan serbuk kayu, gamping dan bekatul. lalu dicampur bahan tersebut ke dalam baglog (wadah). Kemudian, baglog yang berisi bahan itu dioven, tujuannya untuk menghilangkan kuman.

Selesai dioven, lanjutnya baglog itu dicampur dengan bibit jamur lalu ditempatkan ke dalam rak-rak yang sudah disediakan di dalam satu bangunan.

“Setelah itu tinggal menunggu hingga 1,5 bulan baru bisa dipanen,” kata Mukrim, Sabtu (26/3/2022).

Baglog usai dioven lalu dicampur dengan bibit jamur tiram ke tempat yang disediakan
Baglog usai dioven lalu dicampur dengan bibit jamur tiram ke tempat yang disediakan

Jenis jamur tiram sendiri cukup beragam, tetapi dirinya khusus membudidayakan jenis jamur tiram putih. Mukrim mengatakan budidaya jamur tiram itu dari hulu ke hilir. Artinya mulai proses pembuatan baglog sendiri, pengembangan jamur hingga hasilnya itu ia olah jadi beragam produk.

“Jenis olahan pasca panen, pertama jamur krispi. Kita mengembangkan olahan berbahan dasar jamur, contoh kaldu jamur, saat ini kan populer penyedap rasa. Kuliner, sate, tahu krispi, tahu pepes jamur. Jamur sifatnya fleksibel tergantung kreativitas kita,” paparnya.

Pada mulanya, Mukrim menekuni budidaya jamur tiram karena dia melihat di lingkungannya belum ada pembudidaya jamur. Selain itu potensi jamur mempunyai prospek yang sangat bagus karena termasuk makanan sehat dan organik.

“Berbicara mengenai omzet atau keuntungan itu tidak bisa memastikan karena naik turun. Kalau berdasarkan penjualan 4-5 ribu baglog tiap bulan itu mendapat Rp10 juta,” jelasnya.

Dia berharap bisa meningkatkan ekspansi pasar. Tidak hanya pasar lokal, nasional bahkan ekspor. Olehnya membutuhkan dukungan pemerintah atau dinas terkait guna mendukung upaya itu melalui meningkatkan kapasitas produksinya.

About Post Author

Saiful Anwar

Wartawan Samin News
Previous post DLH Keluhkan Sisa Sampah di Jalan Bekas Rimbas Pohon Oleh PLN
Warga bercengkrama dengan personel TNI di Desa Lengkong, Kecamatan Batangan (dok Lengkongbatangandesa) Next post Komisi C Minta Normalisasi Sungai Respon Banjir di Batangan Beberapa Waktu Lalu
Social profiles