Cuaca Buruk di Kawasan Pantai Banyutowo; Tim SAR Tunggul Wulung Siaga

Hujan deras sejak pukul 09.00 tadi pagi hingga siang hari, menyebakan perkampungan warga di kasawan pantai Banyutowo utara, di Kecamatan Dukuhseti akses ruas jalan dan halaman rumah warga mulai kemasukan genangan air.(Foto:SN/dok-al)

SAMIN-NEWS.com, PATI – Hujan deras yang mengguyur sejak pagi hari ini, Selasa (21/Desember) 2021 sekitar pukul 09.00 hingga siang hari, menyebabkan kondisi cuaca buruk di kawasan pantai utara. Tepatnya, di kawasan pantai utara Kecamatan Dukuhseti, karena turunnya hujan tersebut juga disertai bertiupnya angin kencang.

Karena itu, Tim SAR Tunggul Wulung yang bermarkas di Banyotowo sisi utara, papar koordinatornya, Mbah Ali alias Mbah Anggur, semua terjun ke lapangan melalukan pemantauan di titik-titik rawan, utamanya adalah di kawasan pantai. Apalagi, kawasan tersebut membentang cukup panjang dari kawasan Puncel hingga kawasan pantai di Desa Bakalan, semuanya di Kecamatan Dukuhseti.

Dengan demikian, kawasan pantauan selain di pantai dan perairan Banyutowo yang bergelombang besar juga di beberapa lokasi dermaga tempat tambat perahu nelayan. ”Tujuannya tak lain, agar bila terjadi hal-hal tak diinginkan, utamanya terjadinya kecelakaan perahu nelayan di laut bisa segera diketahui secara pasti identitas dan lokasinya,”ujarnya.

Hal tersebut mengingat, lanjutnya, saat ini adalah musim angin barat sehingga bertiupnya angin dari barat bersamaan datangnya hujan deras memang tak bisa dihindari. Mengingat hal tersebut, para nelayan yang harus tetap berangkat melaut tetap hati-hati dan mewaspadai munculnya dampak angin kencang yang tak lain adalah terjadinya ombak dan gelombang besar.

Akan tetapi cuaca buruk yang terjadi hingga siang hari tadi, tidak sampai menimbulkan terjadinya hal-hal tak diinginkan. Hanya saja, pengaruh berlangsungnya hujan deras dan pasangnya air laut menyebabkan kawasan termasuk kawasan Pantai Banyutowo ini, mulai muncul genangan air dan bahkan sudah menutup akses ruas jalan.

Tidak hanya itu, air pun mulai memasuki halaman rumah warga sebagai akibat dari limpasan saluran pembuang dari hulu yang tak mampu lagi menampung air hujan. ”Karena kondisi tersebut diperburuk dengan pasangnya air laut, maka genangan itu hilangnya cukup lama, dan bahkan bisa juga berdampak terjadinya banjir,”imbuhnya.

About Post Author

Alm. Alman Eko Darmo

Pemimpin Redaksi Samin News
Previous post Nadiem Bentuk Kelompok Kerja Penanganan dan Pencegahan Kekerasan di Dunia Pendidikan
Next post Paket Pekerjaan Kubah Masjid Besar Pati Diperpanjang 50 Hari Kalender
Social profiles