Warga Sokokulon Butuh Tambahan Lampu Penerangan di Ujung Barat JLS

Suwito salah seorang warga Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Pati (atas) dan saat bersama personel dari jajaran Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Pati yang melakukan survei di lokasi tersebut (bawah).

SAMIN-NEWS.com, PATI – Sejumlah warga Desa Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Pati, mengusulkan beberapa hal berkait dengan fasilitas umum di ujung barat masuk kawasan Jalur Lingkar Selatan (JLS) Pati. Masing-masing, yaitu pentingnya tambahan lampu penerangan di ujung belokan jalan dekat patung bandeng.

Akan tetapi, jika dilakukan penambahan lagi satu lampu untuk penerangan jalan lainnya, yaitu di ruas jalan nasional tak jauh dari lokasi patung bandeng. Dengan demikian, jika ada para pengguna jalan dari timur yang hendak belok kiri masuk ke ruas JLS, tidak terlanjur lurus sampai di lampu merah.

Dengan demikian, papar salah seorang di antara mereka kepada jajaran personel Bidang Lalu Lintas Dishub setempat, Kamis (22/4) tadi pagi. Personel tersebut langsung dipimpin Kepala Bidang (Kabid) Angkutan dan Teknik Sarana, Eko Budi Santosa yang juga Pelaksana tugas (Plt) Kabid Lalu Lintas Dishub Kabupaten Pati.

Dalam kesempatan itu, mereka melakukan survei berkait dengan keinginan masyarakat, agar di lokasi yang sama disediakan halte untuk para calon penumpang maupun yang turun dari bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) jurusan Semarang-Surabaya maupun sebaliknya. ”Karena itu, sekalian mengusulkan penambahan lampu penerangan jalan,” ujarnya.

Kabid Angkutan dan Teknik Sarana Dishub Kabuaten Pati yang juga Plt Kabid Lalu Lintas Dishub setempat, Eko Budi Santoso bersama salah seorang warga Sokokulon, Kecamatan Margorejo, Pati, saat survei di kawasan ujung barat JlS Pati.

Dengan tambahan lampu penerangan jalan di ujung sisi timur patung bandeng, lanjutnya, paling tidak akan berdampak positif dalam menyikapi perilaku masyarakat. Maksudnya, semisal ada orang yang hendak menggunakan taman bandeng untuk berbuat hal-hal tidak pada tempatnya karena lampunya cukup terang, tentunya mereka sungkan.

Sedangkan yang berakait dengan halte, lebih baik ditempatkan pada lokasi tepi JLS yang sudah mengarah ke timur meskipun berdekatan dengan ruas JLS menikung dari ujung. Dengan kata lain, jangan membuat halte di pinggir jalan raya Pati-Kudus atau tepatnya di Gudang Bulog 204, di depan ujung JLS.

Jika di pinggir jalan besar itu ada halte, maka dipastikan di sisi kiri dan kanan akan berdiri kios-kios yang didirikan warga untuk berjualan. ”Jika jumlahnya berkembang cukup banyak, tentu akan memunculkan permasalahyan tersendiri,” tandasnya.

About Post Author

Alm. Alman Eko Darmo

Pemimpin Redaksi Samin News
Previous post Kejari Pati Dampingi Kades dalam Pengelolaan Keuangan Desa
Next post Ketua Bawaslu Pati Sebut Empat Pelanggaran dalam Pemilu
Social profiles