Masuk Ke Pelataran TPI Unit II Juwana Disuguhi Jalan Rusak

Kondisi akses jalan masuk ke pelataran Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Unit II Juwana jika selesai turun hujan selain becek karena endapan genangan air juga berdebu bila kering.

SAMIN-NEWS.com, PATI – Tidak semestinya dan juga tidak selayaknya, jika seorang rekanan yang memenangkan tender paket pekerjaan peningkatan fasilitas halaman Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Unit II Juwana, sama sekali tidak mempunyai kepedulian terhadap lingkungannya. Maksud kepedulian tersebut bukan kepada orang per orang, melainkan terhadap kondisi lingkungan di luar batas pekerjaannya yang saat ini justru mengalami kerusakan.

Padahal, saat melaksanakan pekerjaan peningkatan pelataran di lingkungan TPI tersebut, rekanan yang bersangkutan yang disebut-sebut asal Semarang juga memanfaatkan lingkungan yang saat ini rusak, untuk kegiatan persipannya. Akan tetapi, begitu terjadi kerusakan ikut berpartisipasi sedikit untuk ikut membantu memperbaiknya saja sama sekali tidak ada, dan pemerintah memang tidak membutuhkan hal itu.

Akan tetapi paling tidak, ungkap beberapa kalangan yang sering berada di lingkungan TPI tersebut, misalnya mengeluarkan biaya untuk membeli aspal satu drum dan batu belah (kricak) beberapa engkrak kemudian memberikan sedikit upah, maka kerusakan tersebut tentunya sudah selesai diperbaiki. ”Bukan tetap terus seperti itu kondisinya, sehingga jika rekanan yang mendapat paket pekerjaan tersebut mengeluarkan sedikit kepentingannya, tentu lebih terpuji,”ujar salah seorang di antara mereka, sebut saja namanya Suwoko.

Karena tidak ada kemaun seperti itu, lanjutnya, maka untuk kelanjutannya kondisi jalan tersebut biar seperti itu, sehingga tahun depan biar sekalian diperbaiki. Dengan demikian, jika ada rekanan tidak bersedia membantu hanya untuk menutup ruas jalan yang rusak beberapa meter, lebih baik dibiarkan saja, meskipun jika mau berbuat sedikit hasilnya juga dinikmati oleh siapa saja yang melakukan kegiatan di TPI Unit  II di Juwana.

Paling tidak, para pekerja yang mengangkut ikan para pedagang yang menggunakan kendaraan roda tiga jenis viar tentu lebih leluasa. ”Hal sama juga bisa ikut menikmati, pekerja pengangkut ikan yang menggunakan angkutan sepeda motor dan perlengkapan rinjing di sisi kiri dan kanan juga sedikit ikut merasa nyaman saat masuk maupun keluar dari pekataran TPI,”imbuhnya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan dan Pengembangan TPI Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Endang Dwi Subekti, tidak mengelak. ”Kita tidak usah bicara rekanan, karena pelaksanaan kegiatan ini akan dilanjutkan tahun depan, dan untuk kerusakan itu barang kali kalangan pelaku usaha biasanya melakukan iuran sukarela,”imbuhnya.

About Post Author

Alm. Alman Eko Darmo

Pemimpin Redaksi Samin News
Previous post Prospek Pengawasan Partisipatif dalam Pesta Demokrasi
Next post Rela Mewarnai Tubuh untuk Meminta-minta
Social profiles