Lawak Sayembara Video Inovasi New Normal

KEKONYOLAN kembali muncul dalam pemetaan program prioritas yang dipilih oleh pemerintah di masa pandemi ini. Sayembara video inovasi tatanan new normal merupakan bukti betapa konyolnya pemerintah dalam menghambur-hamburkan anggaran.

Total hadiah Rp 168 miliar untuk 84 pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang memenangi lomba video inovasi itu berasal dari pos Dana Insentif Daerah Kementerian Keuangan. Anggaran tersebut bergulir saban tahun dan diberikan sebagai stimulus untuk pertumbuhan ekonomi daerah. Menjadi rancu jika duit tersebut malah digunakan sebagai imbalan untuk hal yang tidak ada hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi.

Kementerian Dalam Negeri menyebut “Lomba Inovasi Daerah dalam Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19” adalah langkah pemulihan perekonomian daerah. Tentu dalam hal ini, pemerintah terdengar terlalu mengada-ada. Sebab, masih banyak hal lain yang perlu diprioritaskan dalam hal penanganan corona di negeri kita tercinta.

Tentu akan lebih bijak jika anggaran tersebut difokuskan kepada penanganan Covid-19 di daerah dengan kasus tertinggi. Hingga kemarin petang, tercatat ada lima provinsi yang memiliki kasus corona terbanyak, yakni DKI Jakarta (10.250 kasus), Jawa Timur (10.115), Sulawesi Selatan (4.062), Jawa Barat (2.901), dan Jawa Tengah (2.766).

Jika memang tujuan dari pembuatan video ini adalah mengkampanyekan protokol kesehatan, tentu pemerintah tidak perlu repot membuang anggaran seperti ini. Pemerintah punya perangkat yang mumpuni untuk membuat video sosialisasi tatanan hidup baru. Ada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 serta Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Ini jelas sebuah rangkaian kekonyolan yang patut menjadi bahan guyonan di tengah ruwetnya kehidupan dalam masa pandemi. Terima kasih atas lawakannya pak !

About Post Author

Redaksi Samin News

Seputar Informasi Masyarakat Independen
Previous post Uji Kesetiaan Masyarakat Atas Kebenaran Pemimpinnya
Next post Tambah Lagi 41 Kasus Positif, Hari Ini Jepara Darurat Covid-19
Social profiles